POTY Berhasil Berikan Medali Emas Internasional Pertama bagi UB Tahun 2021 Ini

Hasil kolaborasi 3 mahasiswa FTP UB dan 1 mahasiswa FEB UB.

ADADIMALANG – Universitas Brawijaya (UB) berhasil mendapatkan medali emas di tahun 2021 ini dari ajang Asean Innovative Science Environmental, and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021.

Medali emas bagi UB ini dipersembahkan oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) yakni Mochammad Rofiul Qorni, Isbakhul Lailatil Fibriyah dan Ivan Hidayat Eko Saputro serta satu orang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB UB) Aini Salsabila.

Medali emas berhasil dipersembahkan mahasiswa UB ini setelah mengalahkan 85 tim yang berasal dari India, Kanada, Korea Selatan, Malaysia serta Indonesia di ajang Asean Innovative Science Environmental, and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021.

AISEEF sendiri diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association bekerjasama dengan Food Technology Departmen Institut Pertanian Bogor (IPB), Nutrition Department Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Indonesia International Institute for Life Sciences (i3L), Yayasan Prestasi Pendidik Indonesia, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia Malang Raya dan AISEEF Organizing Committee.

Ke empat mahasiswa UB berhasil meraih medali emas dengan mengusung POTY yang merupakan sistem budidaya sayuran hidroponik berbasis IoT (Internet of Thing) untuk menghasilkan produk sayuran organik yang berkualitas.

Raihan juara pertama diraih dari kategori Innovation Science dimana metode POTY meliputi kandungan nutrisi, penambahan sinar UV dan sistem aerasi secara terkontrol melalui smartphone yang dapat digunakan pada greenhouse berbagai ukuran

Ketua tim POTY, Moch. Rofiul Qorni mengungkapkan beberapa keunggulan POTY seperti mampu mengontrol kebutuhan zat-zat yang dibutuhkan tanaman.

“Dengan demikian POTY mampu meningkatkan hasil produksi sayuran hidroponik berkualitas tinggi tetapi dengan biaya relatif lebih efisien,” paparnya.

POTY juga mendapat respon positif ketika diterapkan di daerah Tumpang dan Kepanjen, Kabupaten Malang.

“Alhamdulillah saya senang dengan adanya POTY ini karena sangat membantu saya terjun di usaha hidroponik. Padahal lahan dan pengetahun saya terbatas lho, tetapi berkat POTY hasil sayuran yang kami hasilkan bagus bagus dengan biaya rendah,” tutur salah satu pengusaha hidroponik rumahan pengguna POTY di Kepanjen, Zaenab. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini