ADADIMALANG – Di kota Malang beberapa waktu yang lalu dihebohkan dengan penutupan kawasan Kayutangan yang dibangun untuk kawasan heritage, dampaknya kemacetan kerap terjadi akibat penutupan jalan.
Kawasan Kayutangan heritage dinilai memiliki nilai sejarah dan daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke kota Malang. Namun selain itu, di kawasan Kayutangan kota Malang juga ada satu spot yang layak untuk dicoba dan dikunjungi yakni Cap Ombak Besar.
Mungkin masih asing bagi masyarakat Malang yang belum pernah mampir dan menikmati suasana di Cap Ombak Besar ini. Nampak dari depan seperti warung makan biasa namun bersetting sedikit modern dengan tambahan adanya counter penjualan pulsa dan aksesoris gawai.
Cap Ombak Besar ini menawarkan menu utama berupa Sate Ayam Rembiga khas Lombok yang sepertinya tidak banyak yang menjualnya di kota Malang ini, sementara untuk menu minumannya Cap Ombak Besar ini menawarkan berbagai varian kopi yang langsung diracik oleh seorang Barista berpengalaman.
Memasuki lantai dua, pengunjung akan menemui suasana yang berbeda karena disuguhi suasana kedai kopi modern di dalam bangunan yang umurnya tidak bisa dibilang masih baru.
Mesin pengolah kopi dan meja kursi bernuansa modern ditempatkan dalam ruangan dengan pemandangan jalan Semeru kota Malang dimana brand Kedai Kopi yang disematkan adalah Kopi /4.
“Cap Ombak besar dan Kopi /4 masih satu pemilik sehingga kami mencoba menawarkan kepada para pengunjung untuk merasakan makanan khas Lombok yaitu Sate Ayam Rembiga dengan varian rasa dan kondimen pelengkap lainnya sekaligus dapat merasakan minuman spesialnya yaitu kopi/4 dengan harga yang terjangkau,” ungkap salah satu pemilik Kopi /4, Denny Pramaditha.
Satu paket menu Sate Ayam Rembiga yang berisi sate ayam Rembiga, nasi atau lontong, plecing kangkung dan toge serta sambal hanya dipatok harga Rp.15.000 – Rp.23.000.
“Dengan menempatkan dua brand di satu tempat dengan produknya yang berbeda, kami mencoba meyakinkan kepada para pengunjung bahwa disatu tempat nongkrong kita dapat menikmati makanan dan minuman yang enak secara sekaligus,” ujar pria berkacamata ini.
Selain Sate Ayam Rembiga yang mungkin masih belum populis bagi masyarakat Malang, juga tersedia menu lainnya seperti Nasi Goreng Rembiga, Mie Kuah Bulaya yang ternyata mendapatkan respon positif oleh para pengunjung yang telah datang ke Cap Ombak Besar.
“Cap Ombak Besar juga menawarkan menu Chicken Katsu dan varian menu lain yang di oleh dari daging Sapi, Ayam dan jamur. Sementara untuk minumannya kopi/4 juga menyediakan varian non kopi bagi pengunjung yang tidak terlalu menyukai kopi. Kedai Kopi /4 juga menyediakan minuman non kopi juga seperti Red Velvet, Macha, Chocolate dan masih banyak varian lainnya,” ujar Denny Pramaditha menjelaskan.
https://youtu.be/6wHjpHJ0GE8
Sebelum naik ke lantai tiga, pengunjung juga diberi pilihan tempat nongkrong semi out door di lantai dua bagi para pecinta suasana out door.
Lantai tiga Cap Ombak Besar yang merupakan roof top ini menjadi pilihan utama bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana segar terbuka sembari menikmati indahnya senja atau bintang malam sembari menikmati tegukan Kopi/4 dengan perut kenyang setelah menyantap Sate Ayam Rembiga yang pedas.
Ada beberapa spot yang ditawarkan untuk roof top Cap Ombak Besar sebagai tempat nongkrong untuk ngobrol, bersenda gurau, bermain kartu, mengerjakan tugas hingga melakukan rapat kecil termasuk melakukan swafoto dengan pelbagai spot foto yang tersedia seperti spot pintu kemana saja ala Doraemon.
“Seminggu saya bisa tiga hingga empat kali ke sini karena selain menu dan suasananya, lokasinya yang berada di pusat kota jadi lebih terjangkau saat perjalanan pulang atau menuju ke lokasi lain,” ungkap salah satu pengunjung yakni Aurel.
Aurel mengaku sering menghabiskan waktu di Rooftop Cap Ombak besar untuk melepaskan penat setelah seharian bekerja sambil menikmati sajian Kopi /4 yang dinilai sangat cocok bagi selera dan lidahnya.
Anda belum datang dan menikmati menu dan suasana Cap Ombak Besar? Ayo datang langsung ke Jalan Semeru nomor 16 kota Malang. (A.Y)