Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dinilai sebagai sebuah strategi yang tepat.
ADADIMALANG – Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) mengapresiasi kerja Pemerintah dalam menekan laju penularan virus Covid-19 selama ini.
Namun berdasarkan data BNPB RI disebutkan perkembangan pasien sembuh hingga tanggal 7 Juni 2021 jumlahnya mencapai 1.711.565 orang dengan persentasenya di angka 91,9 persen dimana angka kesembuhan kumulatif tersebut meningkat dengan adanya penambahan pasien sembuh harian sebanyak 5.594 orang.
“Upaya berkesinambungan yang dilakukan pemerintah dalam setiap upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) perlu didukung oleh semua lapisan stakeholder dan masyarakat,” ujar Ketua BPKN RI Rizal E. Halim.
Menurut Ketua BPKN RI, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro saat ini diberlakukan untuk menangani pandemi Covid-19 termasuk pada klaster keluarga.
“BPKN RI menilai PPKM Mikro merupakan strategi yang tepat di samping pelaksanaan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M) dan melakukan Testing, Tracing, dan Treatment (3T),” ujar Rizal.
Meski demikian, Ketua BPKN RI menegaskan bahwa dengan laju postif perkembangan penanggulangan Covid-19 tidak boleh membuat terlena mengingat selain tingkat kesembuhan meningkat namun di sisi lain, yang meninggal juga meningkat menjadi 51.803 dan kasus positif harian mencapai 6.993.
“Untuk mengantisipasi membludaknya pasien Covid-19 di Indonesia, Pemerintah pusat dan daerah harus memiliki strategi preventif seperti tetap menyiapkan lokasi karantina alternatif cadangan bagi pasien terpapar Covid-19,” harapnya.
Sementara itu Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI, Johan Effendi mengusulkan agar fasilitas umum yang ada di lingkungan masyarakat dapat di gunakan sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19.
“Lokasi yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang di tetapkan. Upaya tersebut adalah langkah preventif yang bisa dilakukan oleh seluruh kalangan masyarakat guna mengantisipasi penuhnya ketersedian ruang isolasi dan juga bed pada Rumah Sakit,” ujarnya.
Selain itu menurut Johan, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus bersinergi bersama stakeholder terutama pada sektor Kesehatan untuk merancang berbagai strategi untuk mengantisipasi kenaikan jumlah pasien Covid-19.
“Hal itu dikarenakan saat ini jumlah kasus serta angka kematiannya juga terus meningkat baik di skala nasional dan daerah,” ujar Johan prihatin.
Sementara itu, Rizal juga menambahkan bahwa untuk memenuhi seluruh upaya penanggulangan Covid-19 oleh seluruh otoritas sektor Kesehatan memerlukan anggaran serta sarana dan prasarana yang memadai. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien meski statusnya ditingkatan pandemi, sehingga standar mutu dan pelayanan di salah satu rumah sakit rujukan infeksi khusus Indonesia tetap terjaga.
“BPKN-RI juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan, mari bersama-sama kita menjaga bangsa ini demi mencegah rantai Covid-19. Disamping itu melakukan vaksinasi juga menjadi pencegahan Covid-19, namun vaksin bukan menjadikan kita kebal virus sehingga kita tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sangat dianjurkan,” pungkas Ketua BPKN RI, Rizal E. Halim. (A.Y)