Universitas Brawijaya siapkan Dosen Pembimbing Akademik dapat mengantisipasi munculnya permasalahan dalam pelaksanaan perkuliahan daring dengan pelatihan konseling.
ADADIMALANG – Menyiasati dan mengantisipasi penyebaran Virus Corona (Covid-19), perkuliahan secara daring menjadi satu-satunya pilihan aman yang selama ini dilaksanakan oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Namun panjangnya masa pandemi Covid-19 di Indonesia yang membuat perkuliahan daring berlangsung cukup lama, menimbulkan persoalan tersendiri bagi mahasiswa.
Hal tersebut disampaikan Psikolog dari Universitas Brawijaya (UB), Ari Pratiwi, S.Psi., M.Psi. dalam Webinar Pelatihan Bimbingan dan Konseling Bagi Dosen Penasihat Akademik Batch II, Rabu (18/8/2021).
Menurut Ari, kuliah Daring menimbulkan empat kategori permasalahan yang dihadapi mahasiswa yaitu akademik, pribadi, keluarga, dan sosial.
“Memang permasalan tersendiri bagi mahasiswa itu mulai dari kecemasan hingga stress. Faktor akademik contohnya mahasiswa mengalami kesulitan atau kurang jelas dalam memahami materi yang diberikan dosen mengingat media belajar hanya PPT atau suara teks. Belum lagi jika koneksi internet bermasalah, sinyal internet untuk daerah tertentu bermasalah sehingga kesulitan mencari info tugas dan mengikuti serta banyaknya tugas tidak sebanding dengan minimnya penjelasan dosen,” ungkap Ari Pratiwi.
Permasalahan kedua adalah faktor yang mempengaruhi masalah pribadi karena pola pikir negatif dan over thinking, merasa cemas, stress, tertekan, kesepian karena masalah akademik, kondisi Covid-19, keluarga dan lain sebagainya.
“Permasalahan ketiga meliputi faktor keluarga pada umumnya berkaitan dengan kondisi keluarga mahasiswa seperti terlibat konflik permasalahan dengan keluarga yang tidak diinginkan, lingkungan keluarga yang tidak mendukung, masalah ekonomi atau keuangan karena beberapa orang tua tidak bekerja atau penghasilan menurun karena Pandemi Covid-19, serta adanya pola asuh otoriter, keras dan tradisional sehingga membuat tertekan,” ungkap Psikolog UB ini.
Sedangkan faktor sosial dicontohkan seperti tidak dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga merasa kesepian terisolasi dan tertekan, mengalami perasaan bosan dirumah terus, serta kurangnya komunikasi dengan orang lain.
Menghadapi kemungkinan terjadinya empat permasalahan yang dialami mahasiswa tersebut, Ari Pratiwi memberikan tips yang dapat dilakukan oleh dosen penasihat atau pembimbing untuk membantu permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa.
“Pada intinya mereka hanya ingin didengar terkadang dengan kita menjadi pendengar mahasiswa yang sedang melakukan konseling dapat menemukan permasalahannya sendiri,” ujar Ari.
Bagi mahasiswa baru, Ari Pratiwi berharap dosen penasihat akademik harus mampu menjaga rahasia, memanfaatkan jaringan pertemanan serta memperkuat hubungan remaja dengan menyelami dunia remaja seperti update tren remaja terkait bahasa gaul dan media sosial.
“Sedangkan bagi mahasiswa tingkat akhir atau senior tugas dosen Pembimbing Akademik antara lain menggali informasi, seperti masalah yang dihadapi, sejarah, psikososial (latar belakang keluarga dan peristiwa siginifikan). Dosen Pembimbing Akademik diharapkan memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama masalah pernikahan dan pengasuh,” ungkap perempuan yang menjadi salah satu pemateri webinar Pelatihan Konseling bagi Pembimbing Akademik.
Menghadapi kemungkinan munculnya permasalahan-permasalahan akibat kuliah daring pada mahasiswa UB, Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional (P3AP) Universitas Brawijaya menggelar webinar Pelatihan Konseling selama dua hari yang diikuti 40 dosen di lingkungan Universitas Brawijaya. (A.Y)