Berharap hasil penelitian dapat dimanfaatkan para petani Apel di kota Batu.

ADADIMALANG – Dalam Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE), mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat.

Hal tersebut disebabkan dari hasil riset yang dilakukan tim mahasiswa Polinema diketahui bahwa ekstrak etanol daun sirsak ternyata sangat efektif menjadi fungisida jamur Colletotrichum gloeosporioides yang menyerang buah Apel setelah panen.

Apel yang merupakan salah satu hasil pertanian unggulan Kota Batu ini sangat diminati masyarakat karena mengandung vitamin A, B dan C, serta berbagai jenis mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, kulit apel memiliki kandungan antioksidan terutama kuersetin yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging buahnya.

“Namun, penyakit busuk buah pada apel menjadi salah satu penyebab menurunnya produksi apel, dimana colletotrichum gloeosporioides adalah jamur penyebab penyakit busuk buah pada apel yang kerap mewabah di beberapa lokasi di Kota Batu,” ujar Ketua Tim, Lailatul Restuning Putri Istiqomah.

Menurut tim yang juga beranggota Syayyidah Fatimatuz Zahro dan Galuh Citra Cahya Rohmana dari Prodi D-IV Teknologi Kimia Industri Polinema ini, pengendalian yang selama ini dilakukan adalah dengan menyemprotkan fungisida sintetis.

“Namun, penyemprotan secara berlebihan menyebabkan berkurangnya mikro organisme tanah dan kesehatan tanah semakin menurun. Selain itu, cairan fungisida tersebut dapat meresap ke dalam buah apel. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, penggunaan fungisida nabati perlu dikembangkan untuk meminimalisir kerugian dan dampak negatif terhadap organisme non target yang disebabkan oleh aplikasi fungisida sintetis,” ujar Lailatul Restuning Putri Istiqomah.

Sementara Syayyidah Fatimatuz Zahro  menyampaikan Sirsak yang merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia ternyata daunnya mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, tanin, glikosida, annonain dan senyawa lainnya yang dapat bertindak sebagai antifeedant, racun kontak dan racun perut bagi beberapa hama tanaman.

“Ekstrak daun sirsak memiliki kandungan anti kanker, anti bakteri, aktivitas sitotoksik, dan antioksidan yang tinggi. Untuk itu, kami melakukan penelitian terhadap keefektifan ekstrak etanol daun sirsak sebagai fungisida jamur Colletotrichum gloeosporioides yang menyerang buah apel paska panen,” jelas Syayyidah fatimatuz Zahro.

Tim yang dibimbing oleh Christyfani Sindhuwati, S.T., M.T. ini melakukan penelitian di Laboratorium Kimia Dasar, Jurusan Teknik Kimia Polinema dengan beberapa tahapan yaitu melakukan kajian literatur, membuat ekstrak etanol daun sirsak dan melakukan uji kandungan.

Anggota tim lainnya, Galuh Citra Cahya Rohmana mengatakan saat ini sudah pada tahap pengujian terhadap jamur Colletotrichum gloeosporioides dan jika pengujian telah selesai, tim berencana untuk melakukan sosialisasi kepada petani apel di Kota Batu.

“Penelitian ini menerapkan konsep green chemistry dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan fungisida nabati daun sirsak yang ramah lingkungan dengan sumber bahan baku yang cukup melimpah dan belum banyak dimanfaatkan dapat menjadi upaya pemanfaatan potensi lokal oleh masyarakat. Fungisida yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan produk fungisida nabati yang lebih aman dan efektif sehingga dapat meningkatkan produksi di sektor pertanian. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut,” ungkap Christyfani Sindhuwati.

Terkait dengan hasil riset dan penelitian ketiga mahasiswa tersebut, Christyfani Sindhuwati, S.T., M.T. berharap inovasi tersebut dapat memberikan manfaat terutama bagi petani apel di Kota Batu.

“Kegiatan PKM ini tidak hanya mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa saja, namun juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan institusi,” harap Christyfani Sindhuwati, S.T., M.T. (A.Y)