ADADIMALANG – Pemerintah Kota Malang tahun ini menghapus agenda mudik gratis yang tahun lalu sangat diminati oleh masyarakat. Gagal terlaksananya program Mudik Gratis yang bekerja sama dengan Pemerintah provinsi itu disebabkan karena Pemkot Malang tidak menyediakan anggaran untuk kegiatan itu.
“Tahun lalu kami ada 17 bus. Tahun ini direncana 20 bus, sementara tahun lalu hanya 17 bus saja. Tapi karena anggaran tidak ada, angkutan mudik juga tidak jadi ada,” jelas Handy Priyanto, Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Rabu (8/6).
Pada tahun 2015 lalu respon masyarakat terhadap program mudik gratis cukup bagus, bahkan kuota mudik tahun lalu sampai tidak bisa menampung semua permintaan masyarakat.
“Karena responnya bagus sampai melebihi kuota, makanya Dishub sejak awal tahun lalu sudah berencana mengajukan tambahan angkutan dari 17 menjadi 20 bus,” kata Handy.
Permintaan tambahan tiga bus sebenarnya sudah direspons positif oleh pemerintah provinsi, namun, karena Pemkot tidak bisa memenuhi anggaran maka bus itu dialihkan ke kota dan kabupaten lain.
“Anggarannya kan sharing antara Provinsi dan Pemkot. Tahun lalu anggarannya mencapai Rp. 450 juta, tapi tahun ini dipangkas menjadi Rp. 70 juta saja,” ujar Handy.
Handy menjelaskan bahwa dengan anggaran Rp. 70 juta itu hanya cukup untuk pembuatan posko lebaran saja. (A.Y)