Bangun beberapa tempat ibadah secara berdampingan di dalam areal kampusnya.
ADADIMALANG – Dalam mendukung terwujudnya tahun 2022 sebagai tahun Toleransi Beragama, Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji melakukan kunjungan silahturahmi ke berbagai umat beragama.
Kunjungan pertama dilaksanakan ke Pura Astawinayaka yang ada di dalam areal kampus II Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang untuk berdialog bersama umat Hindu di wilayah Kota Malang beserta pengurus dan anggota Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Malang siang tadi, Senin (25/10/2021).
Dalam sambutannya, Wali Kota Sutiaji menyampaikan terimakasih kepada umat Hindu di wilayah Kota Malang yang telah berkenan menerima kunjungannya sehingga dapat berdialog bersama.
“Yang pertama saya berterimakasih kepada kampus ITN Malang yang telah menginisiasi bahwa Kampus ITN Malang adalah Kampus Bhinneka Tunggal Ika. Bukan omong kosong, tapi bentuk nyata dengan adanya Masjid, Gereja dan Pura serta tempat ibadah lain yang dibangun berdampingan dalam satu areal kampus. Sesungguhnya jika itu kita rangkai, maka itulah yang menjadi kekuatan bangsa kita,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Menurut Wali Kota Malang, dirinya sebagai Wali Kota memberikan apresiasi dimana dinilai seharusnya seperti itulah salahsatu wujud kerukunan antar umat beragama.
“Sebenarnya di Kota Malang itu sudah ada Masjid yang berdampingan dengan gereja, tetapi di ITN ini luar biasa karena sudah ada Masjid, Gereja dan Pura, nanti akan ditambah tempat ibadah lainnya,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
https://www.youtube.com/watch?v=htDwE52EnLM
Sementara itu, ditemui di lokasi yang sama, Ketua Yayasan P2PUTN ITN Malang yang turut menyambut kedatangan Wali Kota Malang datang ke kampus II ITN yakni Ir Kartiko Ardi Widodo MT menyampaikan rasa syukur karena Wali Kota (Pemerintah Daerah) Malang memberikan apresiasi atas apa yang telah dikerjakan oleh ITN Malang.
“Kami bersyukur atas apresiasi dari pak Wali Kota Malang mengingat upaya membentuk kawasan yang dapat mengakomodir kerukunan umat beragama ini juga tidak mudah termasuk memahamkan lingkungan sekitar termasuk izin mendirikan bangunan yang membutuhkan kordinasi dengan lingkungan sekitar,” ungkap Kartiko Ardi Widodo.
Kartiko lebih lanjut menyatakan tiga tempat ibadah yang dibangun berdampingan di areal Kampus II ITN Malang tersebut dapat dipergunakan oleh mahasiswa baik mahasiswa ITN Malang ataupun mahasiswa yang ada di Kota Malang untuk melakukan peribadatan.
Saat ditanya apakah masih akan menambah tempat ibadah agama lainnya seperti Vihara, Klenteng dan lain sebagainya, Kartiko menyatakan mungkin saja akan dilakukan pembangunan tempat ibadah yang lainnya namun akan dilakukan jika memang dirasa diperlukan minimal bagi internal di ITN Malang terlebih dahulu. (A.Y)