ADADIMALANG – Meskipun lahan pertanian di Kota Malang terus menyusut setiap tahunnya, namun Dinas Pertanian Kota Malang menyatakan bahwa produktifitas hasil pertanian masih tinggi.
Sampai saat ini, lahan pertanian di Kota Malang hanya tersisa sekitar 865 hektar yang terbagi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kedung kandang, Sukun, Lowokwaru, dan Blimbing.
“Saat ini produksi hasil pertanian di kota Malang memang sangat kecil dibandingkan daerah lain seperti Kabupaten Malang karena minimnya lahan, namun produktifitasnya tinggi,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Hadi Santoso.
Menurut Hadi Santoso, lahan di Kota Malang sebenarnya subur dengan air yang melimpah juga sehingga meskipun lahannya sempit jika ditanami padi maka produktifitasnya tinggi.
Beras yang diproduksi merupakan beras premium dengan kualitas baik dan harga yang tinggi.
“Untuk beras premium tidak bisa langsung dikonsumsi karena beras premium ini biasanya digunakan sebagai campuran beras medium,” ujar Hadi.
Meski dinyatakan produktifitas hasil pertaniannya tinggi, namun produksi beras di Kota Malang tidak bisa memenuhi kebutuhan beras warga sehingga kota Malang selalu mengambil beras dari daerah lain.
“Selama setahun, kebutuhan beras warga kota Malang itu mencapai 96.600 ton, sedangkan hasil produksi beras hanya 13.500 ton per tahun, sehingga untuk mencukupi kebutuhan beras yang kurang 80 ribu ton per tahun kita harus mengambil dari luar Malang,” ujar Hadi yang lebih sering dipanggil Soni itu mengakhiri wawancara. (A.Y)