
Apresiasi BEM Universitas PGRI Kanjuruhan Malang masih mau concern terhadap persoalan kebangsaan.
ADADIMALANG – Di tengah-tengah era disrupsi yang terjadi akibat terjadinya pandemi Covid-19 yang merubah banyak sektor kehidupan dan memasuki gelombang kedua digitalisasi saat ini, generasi muda diharapkan dapat meningkatkan literasi, ketangguhan dan juga kemandiriannya.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji saat mengisi materi di Seminar Kebangsaan yang dilaksanakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (BEM Unikama) pagi tadi, Senin (10/01/2021).
“Mewakili Pemerintah Kota Malang dan juga sebagai pribadi saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada BEM Unikama yang masih concern terhadap persoalan kebangsaan dengan menggelar seminar kebangsaan seperti ini,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Menurut Wali Kota Malang yang akrab disapa Sam Aji ini, ideologi Pancasila sudah tidak perlu dibahas lagi karena hal tersebut sudah final mengingat ideologi ini sudah terbukti mampu menjaga keutuhan NKRI dengan kondisi geografis yang kepulauan dan tiak dimiliki bangsa lain.
“Saya sepakat dengan Pak Rektor Unikama bahwa kita tidak berbicara lagi tentang ideologi bangsa kita saat ini yakni Pancasila. Itu sudah final. Tetapi bagaimana implementasi ideologi itu harus menjadi keharusan,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Kemerdekaan menurut Wali Kota Sutiaji menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki setiap warga negara, dimana hak dan kewajiban harus seimbang.
“Generasi muda termasuk para mahasiswa ini perlu belajar sejarah dan memperkuat literasi mengingat saat ini telah ada disrupsi besar yang disebabkan kita tengah memasuki gelombang kedua digitalisasi. Dari sekadar ecommerce dan pesan antar, mata uang digital,artificial inteligence, virtual reality dana lain sebagainya begitu berkembang pesat di sekitar kita. Kemudian juga terjadi pandemi Covid-19 yang telah merubah banyak sisi lehidupan manusia sehingga saat ini kita memasuki Era New Normal,” ujar Wali kota Sutiaji.
Perkembangan teknologi yang luar biasa dengan digitalisasinya dinilai memiliki dua sisi kebaikan dan keburukan dimana moral force atau nilai kemanusiaan menurut Sutiaji harus dimasukkan dalam penggunaan teknologi.
“Keseimbangan membangun karakter dan skill penguasaan pengetahuan menjadi kunci lahirnya generasi emas yang tak hanya berilmu tetapi juga berakhlak, dan kemandirian pemuda adalah bekal mengawal kedaulatan bangsa sehingga generasi muda perlu membekali diri dengan kapasitas teknis yang dibutuhkan di era digital saat ini,” pungkas Wali Kota Sutiaji.
Sementara itu, Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama), Dr. Pieter Sahertian M.Si menyampaikan pihaknya memberikan apresiasi kepada BEM Unikama karena masih peduli untuk mendiskusikan sekaligus meneguhkan paham kebangsaan Indonesia dalam rangka meneguhkan Ideologi Pancasila.
“Jika mahasiswa masih concern terhadap permasalahan kebangsaan, artinya mahasiswa masih peduli dengan persoalan yang terjadi pada bangsa Indonesia. Saya kira kita sepakat konsep kebangsaan Indonesia dengan ideologi Pancasila sudah selesai, jika ada yang menawarkan gagasan lain itu adalah dampak dari revolusi industri yang berkembang saat ini,” ujar Rektor Unikama dalam sambutannya. (A.Y)