Beberkan enam kunci kesuksesannya saat isi kuliah tamu di Universitas Brawijaya.
ADADIMALANG – Sosok Jenderal TNI Dudung Abdurachman, SE., MM., tentunya sudah tidak asing lagi di kalangan TNI khususnya Angkatan Darat. Apalagi Dudung Abdurachman saat ini dipercaya memegang jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) setelah sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Bahkan nama Jenderal TNI Dudung Abdurachman langsung mencuat dan lebih dikenal masyarakat saat dirinya masih menjabat Panglima Kodam Jaya memimpin pasukan TNI untuk menurunkan baliho, banner dan spanduk FPI di wilayah Jakarta.
Pro kontra tindakan Jenderal TNI Dudung Abdurachman kala itu menjadi buah bibir dan viral di dunia maya. Namun karir militer pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer ini nyatanya terus melejit hingga saat ini menjabat sebagai KSAD.
Dalam perjalanan karirnya hingga mencapai Bintang Empat saat ini, Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengakui menerapkan beberapa hal yang sebenarnya mudah namun diyakini akan sangat memudahkan karir seseorang dalam mencapai kesuksesannya.
“Orang bahagia itu belum tentu berbagi, tetapi saya masih belum pernah melihat orang yang gemar berbagi (shodaqoh) itu tidak bahagia. Mereka selalu bahagia. Berbagi itu bisa apa saja misalkan uang, tenaga, senyum, berbuat baik dan lain sebagainya. Yang penting berbuat baik saja kepada semuanya, insyaAllah akan memudahkan semua urusan kita,” ungkap Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Kepala Staf Angkatan Darat ini hadir di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya (UB) untuk mengisi Kuliah Tamu dengan tema ‘Peran Strategic Leadership Style dan Green Human Resource Management Guna Membangun Kinerja Organisasi dalam rangka mendukung Pertahanan Negara‘ siang tadi, Rabu (02/01/2022).
Gaya kepemimpinan strategis menurut Jenderal TNI Dudung Abdurachman sangatlah perlu dilakukan sebagai suatu kemampuan seorang pemimpin untuk mampu menjalankan tugas dan jabatannya dengan baik dan mencapai target yang dibebankan.
“Menurut saya ada empat ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang sukses yaitu dia memiliki imajinasi, memiliki inovasi, memiliki visi dan misi serta memiliki cita-cita dan harapan. Kalau tidak memiliki itu semua, maka kemungkinan besar hanya akan menjadi pemimpin yang biasa-biasa saja. Ingat ya, keberhasilan itu penuh dengan perjuangan,” ungkap KSAD.
Dalam meraih keberhasilan yang dicita-citakan, Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga memberikan tiga kunci utamanya yakni harus dapat melupakan masa lalu karena tidak akan dapat kembali atau terulang kembali, melakukan yang terbaik hari ini secara optimal, cita-cita hanya sebuah harapan dan angan-angan yang harus diperjuangkan.
Menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Darat, tidak membuat sosok Jenderal TNI Dudung Abdurachman berubah dan tidak lagi sama seperti sebelumnya.
“Ingat ya, saya akan ganti pimpinan TNI AD yang galak, pemarah, pelit apalagi rakus. Kita di TNI AD ini harus memimpin dengan mengayomi, tidak boleh memimpin dengan marah atau galak,” ungkap pria yang tengah menyelesaikan studi S3-nya ini.
Meski demikian, namun saat memimpin Kodam Jaya Jenderal TNI Dudung Abdurachman dikenal sebagai sosok yang tegas terhadap hal-hal yang dianggap tidak sesuai aturan.
“Demi tegaknya kebenaran saya akan lakukan apapun. Itu yang saya lakukan saat menjabat sebagai Panglima Kodam Jaya. Begitu pesatnya persoalan-persoalan dan situasi saat itu mengingat Jakarta adalah barometer. Ingat tahun 1998, Jakarta goyang maka berbagai daerah di Indonesia juga goyang. Dan saya tidak inginkan itu,” ungkap Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Keberhasilan memimpin berbagai pasukan termasuk di Kodam Jaya hingga mampu menduduki jabatan Kepala Staf Angkatan Darat saat ini, Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengaku melakukan pendekatan Green Human Resources Management (GHRM) untuk mampu memimpin pasukan dan menjalankan tugas serta jabatan yang diberikan.
“Green Human Resource Management (GHRM) ini merupakan lingkungan yang kondusif, nyaman dan aman serta lingkungan yang mampu menciptakan energi bagi rekan dan anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu ada 6D bagi seorang pemimpinan untuk menciptakan lingkungan yang GHRM,” ungkap KSAD.
6D bagi seorang pemimpin untuk menciptakan lingkungan yang Green Human Resources Management (GHRM) ala Jeneral TNI Dudung Abdurachman :
1. Pemimpin harus Dihormati.
[Seorang pemimpin harus membangun kapasitas dirinya sehingga dia akan menjadi seorang pemimpin yang begitu dihormati, tetapi tidak gila hormat]
2. Pemimpin itu harus Diidolakan.
[Pemimpin yang diidolakan ini akan menjadi motivasi bagi bawahan sehingga dapat berbuat yang terbaik bagi organisasinya]
3. Pemimpin harus Dikagumi.
[Bawahan sangat bangga terhadap pemimpin yang dikaguminya, sehingga pemimpin seperti itu akan dapat dijadikan contoh dalam sikap dan ketauladanannya. Seorang pemimpin yang mampu mewujudkan seluruh mimpinya dalam aksi nyata]
4. Pemimpin yang Dicintai anak buahnya.
[Pemimpin yang dicintai oleh anak buahnya akan mendapatkan loyalitas yang menumbuhkan kesadaran untuk mematuhi apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang dicintai anak buahnya akan sangat baik, tetapi akan lebih baik lagi jika dia juga mencintai anak buahnya.]
5. Pemimpin yang Diidam-idamkan anak buahnya.
[Kehadiran Pemimpin akan selalu dinanti, menjadi penyejuk dalam setiap situasi. Pemimpin yang mengakar pada kehidupan prajurit, karena dia sadar dimana dia berasal.]
6. Pemimpin yang Diharapkan.
Menutup materinya dengan penyampaian yang ringan dan santai, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menegaskan bahwa seorang Pemimpin itu harus berani berbicara, tapi harus lebih berani lagi mendengar.
“Libatkan orang yang mumpuni dan terdepan dalam pengambilan keputusan. Seorang pemimpin harus berani ambil resiko dari keputusan yang telah diambilnya. Seorang pemimpin harus berani bertindak. Lebih baik bertindak meski mungkin salah, tapi itu lebih baik daripada tidak berbuat apa-apa,” pungkas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman., SE., MM.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., MS., dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kepala Staf Angkatan Darat di Universitas Brawijaya (UB) kali ini.
“Universitas Brawijaya juga telah melaksanakan kerjasama dengan beberapa institusi TNI AD termasuk beberapa anggota TNI AD saat ini juga masih berstatus sebagai mahasiswa di Universitas Brawijaya saat ini. Saat ini ada sepuluh personel TNI AD yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya. (A.Y)