Menggunakan metode CBT, disiapkan puluhan pengawas dan helpdesk selama pelaksanaan ujian.
ADADIMALANG – Sebagai kampus Politeknik Negeri yang memiliki peminat terbanyak di Indonesia, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menjadi salah satu kampus vokasi yang banyak menjadi tujuan kuliah.
Salah satu jalur masuk yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi mahasiswa Polinema adalah mengikuti Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) yang digelar mulai hari ini secara daring (online).
“Jadi mulai hari ini Polinema melaksanakan tes SBMPN secara serentak baik di kampus utama (Polinema) ataupun di kampus di luar kampus utama seperti di Kediri, Lumajang dan Pamekasan dengan menggunakan metode Computer Based Test (CBT),” jelas Pembantu Direktur I Bidang Akademik Polinema, Dr. Kurnia Ekasari, SE., MM., Ak., CA. pagi tadi, Selasa (28/06/2022).
Menurut perempuan yang akrab disapa Sari ini, dari total peminat jalur SBMPN sebanyak 8.060 orang tersebut Polinema hanya dapat menerima 586 orang mahasiswa untuk menempuh pendidikan di kampus utama Polinema Malang, sementara 175 orang akan diterima untuk PSDKU (Program Studi Di Luar Kampus Utama) Kediri, 170 orang mahasiswa untuk PSDKU Lumajang dan 24 orang untuk PSDKU Pamekasan.
“Jadi tes seleksi SBMPN di Polinema ini dilaksanakan mulai hari ini hingga 1 Juli 2022, dimana setiap hari akan dilaksanakan tiga sesi,” ungkap Sari.
Menurut Pembantu Direktur I Polinema, ada tiga jurusan atau prodi yang menduduki peringkat paling tinggi peminatnya yakni D3 Administrasi Bisnis, D3 Akuntansi dan D3 Teknik Sipil dalam Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) kali ini.
Sementara itu ditemui saat break pelaksanaan tes, Kordinator Teknologi, Informasi Komunikasi Polinema yakni Ahmadi Yuli Ananta menyampaikan beberapa hal teknis terkait pelaksanaan dalam Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) di Polinema saat ini.
https://youtu.be/QV2CpxglceM
“Kami telah menyiapkan 20 orang helpdesk untuk membantu peserta yang mengalami kesulitan untuk mengikuti ujian dan 20 orang pengawas agar tidak terjadi kecurangan. Jadi dalam satu room akan ada satu pengawas dan satu help desk,” ungkap Ahmadi.
Setiap peserta SBMPN akan mengikuti ujian secara daring (online) dari tempat tinggal masing-masing dengan memenuhi beberapa persyaratan dari panitia pelaksana ujian yang wajib dipenuhi oleh peserta.
“Jadi di lokasi ujian peserta tidak diijinkan bersama orang lain dan itu dibuktikan dengan adanya kamera gadget yang harus menyala selama ujian, termasuk camera dan audio laptop yang dipergunakan ujian. Pengawas akan mengawasi selama pelaksanaan ujian tersebut, termasuk peserta harus menginstal aplikasi pengunci layar sehingga tidak dapat membuka aplikasi lain selama ujian,” ujar Ahmadi.
Para peserta mendapat waktu selama satu jam untuk persiapan teknis sebelum mengerjakan soal-soal seleksi, mengingat setiap sesi peserta diberi waktu selama 100 menit untuk mengerjakannya.
“Untuk hal-hal di luar kemampuan panitia misalkan kondisi laptop, jaringan dan lain sebagainya yang seharusnya sudah dipersiapkan sebaik mungkin sudah menjadi resiko peserta. Oleh karena itu harus mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum mengikuti ujian atau seleksi ini,” ungkap Ahmadi.
Dari pelaksanaan sesi pertama di hari pertama SBMPN di kampus Polinema kali ini, Ahmadi menjelaskan ada sekitar 10 persen saja peserta yang membutuhkan bantuan dari helpdesk, sementara sisanya sudah dapat masuk dan mengikuti tes SBMPN dengan baik tanpa perlu dibantu.
Sebelum mengakhiri wawancara, Sari menjelaskan bahwa masih ada jalur mandiri bagi peserta yang mungkin belum diterima di Polinema melalui jalur-jalur penerimaan yang ada termasuk SBMPN kali ini.
“Berdasarkan jadwal yang disepakati Bersama oleh Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia, pendaftaran ujian jalur Mandiri akan dibuka mulai tanggal 9 Juli 2022 dan hasil ujian akan diumumkan di awal bulan Agustus. Namun hal ini juga masih berubah jika ada perubahan yang akan diumumkan lebih lanjut,” pungkas Kurnia Ekasari. (A.Y)