Digelar di Taman Krida Budaya, 892 Siswa dibentuk karakternya menjadi pelajar Pancasila.
ADADIMALANG – Sebagai kegiatan awal bagi para siswa baru yang digelar setiap tahunnya, SMK PGRI 3 Malang kembali menggelar Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) tahun 2022
Kegiatan KCS ke-35 yang dilaksanakan di Taman Krida Budaya Jawa Timur di Kota Malang tersebut diikuti 192 orang siswa baru SMK PGRI 3 Malang.
“Kami melaksanakan terlebih dahulu kegiatan ini daripada sekolah yang lain dengan tujuan para siswa didik kami yang baru ini dapat segera fokus untuk siap berproses di SMK.PGRI 3 Malang,” ujar Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Kota Malang, M. Moch. Lukman Hakim, ST.
KCS ke-35 menurut Lukman sengaja memilih tema ‘Pelajar Pancasila Wujudkan Merdeka Belajar Yang Berkarakter’ dimana hal tersebut diwujudkan melalui deklarasi gerakan anti bullying dan juga anti narkoba agar para siswa SMK PGRI 3 Malang dapat menjadi siswa yang berkarakter Pancasila yang diinginkan oleh negara dan juga masyarakat.
“Kegiatan ini kami kolaborasikan agar dapat memenuhi semua keinginan baik itu keinginan Pemerintah, Sekolah maupun pihak Kepolisian yang kali ini juga menjfi inspektur upacara Pembukaan KCS ke-35 kali ini,” ujar Lukman.
https://youtu.be/6I1pl-NK3zU
Sementara itu, Kasat Reskoba Polresta Malang Kota yakni Kompol Danang Yudanto, dalam amanatnya sebagai Irup menyampaikan harapannya agar para siswa baru SMK.PGRI 3 Malang akan dapat menjadi generasi muda yang cinta negara dan mampu berkontribusi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Pelajar berkarakter adalah tameng untuk mengindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba dan cyber bullying, mengingat saat ini setiap harinya para pelajar memegang gawai yang terkoneksi dengan internet. Denhan internwt maka berarti jangkauannya menjadi publik dan tidak bisa hanya komunitas tertentu saja. Sehingga dengan begitu maka harus memahami aturan yang berlaku sehingga tidak melakukan hal-hal yang akan merugikan pelajar itu sendiri,” ungkap Kasta Reskoba Polresta Malang Kota.
Dengan menggunakan gawai (gadget) tersebut, maka bullying yang dulu hanya bersifat fisik telah bergeser ke virtual yang harus diketahui dan dihindari mengingat telah ada aturan hukum yang mengaturnya yakni UU ITE.
“Jangan sampai hal-hal yang awalnya buat iseng atau seru-seruan nanti malah bergeser ke ranah pidana yang akhirnya tidak akan lucu lagi,” ujar Kompol Danang.
Pelajar juga diingatkan untuk mengantisipasi dan menghindari peredaran dan penyalahgunaan narkotika mengingat pelajar merupakan salah satu sasaran empuk bagi para pelaku peredaran narkoba.
“Kita harus sama-sama bertekad bahwa narkotika/narkoba adalah musuh bersama. Menggunakan narkoba sama saja menandatangani kontrak untuk meninggal dunia atau ditangkap polisi dan dampaknya keluarga dan masa depannya hancur. Sementara yang sudah pernah menggunakan narkoba, saat ini berusaha keras untuk dapat hidup sehat seperti dulu. Meski sulit, karena dampak penggunaan narkoba sudah merusak fungsi tubuhnya,” pungkas Danang Yudanto.
Pembukaan KCS ke-35 dilakukan dengan prosesi penancapan gunungan dan juga pemasangan ID Card KCS kepada seluruh siswa didik baru yang mengikuti kegiatan tersebut.
Yang menarik, usai pembukaan KCS tersebut juga dilakukan pemberian bantuan kursi roda listrik kepada siswa disabiitas agar mempermudah kegiatan mereka saat menempuh pendidikan di sekolah.
“Jadi di tahun ini kami menerima dua orang siswa yang merupakan penyandang disabilitas dan tadi telah diberikan bantuan kursi roda yang merupakan bantuan dari para siswa baru SMK PGRI 3 Malang. Para siswa hanya memberikan bantuan sebesar Rp.6 ribu rupiah saja untuk dapat memberikan bantuan kepada teman mereka,” ujar Lukman.
Dengan memberikan sumbangan tersebut diharapkan dapat menimbulkan empati kepada sesama siswa SMK PGRI 3 yang juga merupakan salah satu karakter yang diinginkan untuk dimiliki para siswa.
Setelah pembukaan KCS, para siswa SMK PGRI 3 Malang mengikuti pemberian materi di Taman Krida budaya Jatim selama satu hari dan selama dua hari ke depan akan mengikuti pembinaan kedisiplinan, kebangsaan dan nasionalisme di Arhanud Malang.
Sebelum mengakhiri wawancara, kepala Sekolah SMK PGRI 3 Malang menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat yang terpaksa tidak dapat diterima untuk menempuh pendidikan di SMK PGRI 3 Malang.
“Bukannya kami menolak, tetapi kami harus menghormati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Jikapun nanti kami terima, nanti kasihan jika mereka tidak akan mendapatkan ijasah dari sekolah. Sekali lagi kami mohon maaf,” pungkas Lukman Hakim.
Perlu diketahui, untuk tahun ajaran baru kali ini SMK PGRI 3 Malang telah menerima sebanyak 892 siswa didik baru dari total peminat mencapai 1.200 orang yang mendaftar. (A.Y)