Demi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baik di Pusat maupun di Daerah.

ADADIMALANG Bali – Dalam sambutannya sebelum pembukaan kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di pulau Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartarto, MBA, MMT., berharap semua pihak dapat meningkatkan sinergitas dalam bidang ekonomi keuangan digital demi optimalnya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal tersebut disebabkan potensi yang dimiliki Indonesia dalam bidang ekonomi keuangan digital sangatlah besar dan menjadi incaran bagi negara lain untuk masuk di dalamnya.

“Potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia memiliki prospek cerah untuk dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan yang baru di tahun 2022 dimana perdagangan digital telah mencapai Rp.401 triliun seiring dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi belajar secara online (darin). Apalagi hal tersebut juga didukung oleh sistem pembayaran digital,” ungkap Airlangga Hartanto.

Airlangga lebih lanjut menjelaskan bahwa potensi ekonomi digital di tahun 2025 mendatang diperkirakan dapat mencapai Rp.146 miliar dan di tahun 2030 dimungkinkan dapat meningkat hingga 8 kali lipat.

“Nilai uang elektronik naik 32,25%, transaksi QR tumbuh 245% dan nilai transaksi digital banking meningkat 20,82% secara tahunan. Saat ini Indonesia telah memiliki 2.391 startup dan 8 unicorn sehingga Indonesia menjadi tujuan investasi digital terpopuler di Asia Tenggara atau mewakili 40% daripada digitalisasi di Asia Tenggara yang nilainya Rp.300 triliun dan didukung tentunya perbaikan iklim usaha yang kondusif,” ujarnya.

Dalam Presidensi G20 kali ini di Indonesia mengangkat tema ‘Recover Together, Recover Stronger’ menurut Airlangga menjadi momentum bagi perkuatan ekonomi dengan memperkuat sinergi antar negara dalam memperkuat konektivitas dan perlu menjadi prioritas mengingat tidak ada satu negara yang dapat maju sendiri sehingga konektivitas di regional (ASEAN) dan global menjadi penting termasuk di sektor perdagangan dengan digitalisasi layanan keuangan pembayaran antar negara.

“Sinergitas yang kedua adalah akselerasi ekonomi dan keuangan digital dengan sinergi dan inovasi perdebatan pemulihan ekonomi nasional secara nasional kita mendorong berbagai program antara lain digitalisasi transportasi, bansos, program kartu pra kerja dan lain sebagainya dan ini perlu terus dilanjutkan dengan otoritas organisasi untuk UMKM. Digitalisasi UMKM saat ini juga menjadi penting dengan harapan hal tersebut dapat mendorong produk-produk nasional untuk masuk pasar di pasar digita,” ungkapnya.

Sementara itu keseimbangan antara inovasi stabilitas dan pengembangan ekosistem ekonomi dan kekuatan digital yang dibarengi dengan penguatan efektivitas regulasi dan pengawasan menurut Airlangga menjadi sinergitas ketiga yang perlu untuk ditingkatkan saat ini.

“Berbagai inisiatif kebijakan ekonomi dan keuangan digital tentu harus didorong oleh penguatan karakter seperti karakter untuk berubah, karakter untuk berani dan juga untuk mengkreasi hal-hal yang baru, karakter menjadi pemain digital di negara sendiri dan juga menjadi pemain utama di pasar global. Oleh karena itu mari kita bersama-sama memperbaiki sinergi dan akselerasi Ekonomi keuangan digital untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN),” pungkas Airlangga Hartarto.

Bersama dengan Menteri Keuangan, Menteri Kominfo, Gubernur Bank Indonesia dan Pimpinan OJK, Menteri Kordinator Bidang Perekonomian in imembuka secara resmi Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) tahun 2022 pagi tadi.

Pembukaan FEKDI tahun 2022 di Pulau Bali ini juga diikuti secara virtual oleh seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah termasuk di Malang yang menyaksikan acara pembukaan secara virtual di Hotel Shantika Kota Malang. Nampak hadir secara langsung dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Malang, Ketua DPRD Kota Batu, Deputi Kepala Perwakilan BI Malang dan undangan lainnya di Malang Raya. (A.Y)