Dilaksanakan secara virtual dan diikuti ratusan peserta.

ADADIMALANG – Sosok dr Gamal Albinsaid, M.Biomed rasanya sudah tak asing lagi di wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Bahkan juga di beberapa belahan dunia lainnya.

Pemuda lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) ini dikenal dengan berbagai kreasi dan inovasi yang banyak membawa manfaat untuk masyarakat luas. Seperti Klinik Asuransi Sampah, Inmed hingga Program Siapa Peduli menjadi program yang telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dari berbagai inovasi yang berhasil dibuatnya tersebut, membuat Gamal akhirnya mendapatkan dukungan dan apresiasi dari banyak pihak termasuk dari luar negeri.

Bahkan inovasi Klinik Asuransi dengan menggunakan Sampah tersebut mampu membuat Gamal diundang secara khusus oleh Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris untuk menyampaikan konsep gagasan dan inovasi yang telah dibuatnya tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin juga berkesempatan menemui Gamal yang juga datang langsung ke Rusia serta berbagai pengakuan internasional lainnya dalam even yang berbeda-beda.

Menyadari potensi dan pengalaman Gamal termasuk dalam dunia digital saat ini akan memberikan manfaat yang lebih besar jika dibagikan kepada generasi muda, Malang Cerdas yang juga inovasi buatan Gamal melaksanakan kegiatan literasi digital bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sore hari tadi, Selasa (12/07/2022).

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara virtual tersebut mengambil tema ‘Digitalpreneur : Dari Hobi Menjadi Profesi’ dengan menghadirkan Dirjen APTIKA Kominfo RI, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI Dr Abdul Kharis Almasyhari dan Gamal Albinsaid sebagai Founder Klinik Asuransi Sampah, InMed dan Malang Cerdas.

Dalam sambutannya secara virtual, Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Dr Abdul Kharis Almasyhari menyampaikan sosok dr gamal merupakan sosok yang layak menjadi contoh bagi generasi muda Indonesia saat ini.

Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Dr Abdul Kharis Almasyhari saat memberikan sambutan dalam acara Literasi Digital sore tadi
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Dr Abdul Kharis Almasyhari saat memberikan sambutan dalam acara Literasi Digital sore tadi

“Di era digital saat ini banyak orang-orang yang sukses justru memulai dari hal-hal sederhana. Sesuai dengan tema kali ini, maka sesungguhnya hobi dapat menjadi profesi saat bertemu dengan momentum yang tepat dan didukung ide yang out of the box dan orisinal,” ungkap Abdul Kharis.

Abdul Kharis lebih lanjut menyampaikan jika era digital saat ini membuka peluang bagi siapapun asal memiliki kemauan, kemampuan dan ide serta inovasi.

“Lompatan era digital juga dipercepat dengan adanya pandemi yang memaksa semua pihak untuk mau tidak mau mulai menggunakan aplikasi digital. Digital harus dimaknai sebagai sebuah peluang untuk memenangkan persaingan meskipun kita tidak pernah tahu kompetitor kita yang juga muncul dalam bentuk digital,” tukas Abdul Kharis.

Sementara itu Dirjen APTIKA Kominfo RI, Samuel Abrijani Pangerapan, B.Sc, juga menyampaikan Teknologi digital juga turut terpacu dengan pesat saat terjadi pandemi akibat Covid-19 lalu.

“Bayangkan saja berdasarkan data diketahui jumlah pengguna internet saat ini telah mencapai 204,7 juta orang. Namun masifnya penggunaan internet juga membawa dampak negatif seperti beredarnya banyak hoax, penipuan dan lain sebagainya sehingga perlu literasi digital yang mumpuni agar masyarakat juga siap dengan semua perkembangan digital yang ada saat ini,” ungkap Samuel Abrijani.

Perlu diketahui, index literasi digital Indonesia saat ini masih berada di angka 34,9 dari skala 5 atau masih berada di kategori Sedang yang masih perlu untuk terus ditingkatkan.

“Kominfo berada di garda terdepan untuk transformasi digital. Apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerjasama dalam menyelenggarakan Literasi dan hari ini saya berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya Literasi Digital yang yang terdepan untuk mewujudkan Indonesia sebagai Digital Nation,” pungkas Dirjen APTIKA Kominfo RI.

Dalam paparannya, dr Gamal Albinsaid banyak sharing pengalaman dari proses membangun berbagai inovasi dan kreasi digital yang saat ini juga telah banyak dipergunakan dan memberikan manfaat.

“Prinsip bagaimana sebuah hobi dapat menjadi profesi adalah harus disesuaikan dulu dengan passion yang dimilikinya. Kemudian dilihat lagi apa yang menjadi kebutuhan masyarakatyang berkaitan dengan passion yang kita miliki tersebut. Saat kesenangan(passion) kita ditambah dengan kesungguhan dan ketulusan dan skill yang benar-benar kita kuasai yakinlah itu akan memberikan dampak yang signifikan,” ungkap dr. Gamal Albinsaid.

Passion menurut dr Gamal akan membuat seseorang memiliki power dalam melaksanakan pekerjaannya. Pekerjaan tidak lagi menjadi beban karena telah menjadi passion dari pelaku usaha tersebut.

Memasuki era digital saat ini, dr Gamal menyampaikan agar para calon digitalpreneur menggunakan media sosial untuk dapat memberikan dampak atau manfaat yang luas sekaligus untuk membangun personal brand, dan bukan justru untuk membuat pencitraan.

“Kita beruntung lahir di era digital, tapi saya berpesan teman-teman calon digitalpreneur menjalankan usahanya itu tidak semata-mata untuk menghasilkan uang semata atau memperkaya diri saja tapi bagaimana media channel itu dapat membantu orang banyak dan memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi orang banyak,” pungkas dr Gamal Albinsaid dalam akhir paparannya. (A.Y)