Demo di depan kampus FISIP UB usai pelaksanaan Sarasehan Kebangsaan yang dihadiri banyak tokoh.
ADADIMALANG – Sebagai sebuah kampus besariJawa Timur khususnya di Kota Malang, Universitas Brawijaya (UB) menjadi jujugan berbagai tokoh termasuk tokoh nasional untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Selain itu, kegiatan di kampus PTNBH tersebut juga kerapkali mengundang tokoh nasional untuk hadir dalam acara yang dilaksanakan.
Salah satunya adalah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto Dan Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar yang menghadiri kegiatan di UB beberapa waktu lalu. Sementara hari Selasa kemarin (19/07/2022), beberapa anggota DPR RI, Ketua KPU RI, Ketua Bawaslu RI dan Menteri Perdagangan Ri Zulkifli Hasan dijadwalkan hadir di FISIP UB untuk mengikuti kegiatan Sarasehan Kebangsaan.
Menyikapi banyaknya tokoh nasional khususnya tokoh politik tersebut, Aliansi Mahasiswa Universitas Brawijaya menggelar aksi demo dengan tuntutan menolak kampus UB menjadi ajang kampanye para tokoh politik tersebut.
“Intinya kami menolak Kampus UB tercinta ini menjadi ajang kampanye para tokoh politik,” ungkap Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB), Nurkholis Mahendra kepada awak media, Selasa kemarin (19/07/2022).
Aksi penolakan aliansi mahasiswa UB tersebut tidak semata-mata semua tokoh akan ditolak hadir di kampus UB, melainkan tokoh-tokoh politik ataupun pejabat publik yang dinilai memiliki catatan hitam atau terjerat suatu masalah.
“Ini juga warning dari kami kepada pihak Rektorat UB agar tidak menjadikan kampus UB sebagai panggung kampanye para tokoh yang bermasalah,” ungkap Nurkholis Mahendra.
Kegiatan aksi demo dengan jumlah massa yang lebih besar disampaikan akan dilaksanakan kembali jika pihak kampus UB tetap tidak mengindahkan warning dari Aliansi Mahasiswa UB tersebut.
Meski akhirnya Menteri perdagangan RI, Zulkifli Hasan batal menghadiri acara Sarasehan Kebangsaan tersebut, aksi Aliansi Mahasiswa UB tersebut tetap digelar.
Ditanya tentang adanya rencana debat politik di kampus, Mahendra menegaskan mahasiswa UB tidak mempermasalahkan dengan catatan debat poliik tersebut dilaksanakan secara fair dan tidak ada kampanye.
“Kalau membawa gagasan yang relevan untuk dunia akademis ya tidak mengapa, tapi kami sangat menolak adanya kamanye terselubung di dalam areal kampus,” pungkas Nurcholis Mahendra.
Terkait dengan adanya aksi mahasiswa UB yang menolak kehadiran tokoh politik yang dinilai bermasalah dan penolakan kampanye politik di dalam kampus, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) yang hadir di kampus FISIP UB yakni Hasyim Asy’ari, SH., M.Si., Ph.D menegaskan hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar bagi dunia kampus.
“Ya mahasiswa harus banyak protes. Kalau mahasiswa tidak boleh protes terus bagaimana dunia pendidikan ini,” pungkas Ketua KPU RI. (A.Y)