Melandaskan pendidikan pada anggota dan menyelesaikan secara kekeluargaan hingga ciptakan inovasi menjadi strategi Kopdit Kosayu Malang kian eksis.
ADADIMALANG – Dua tahun masa pandemi akibat Covid-19 dengan berbagai kebijakan untuk mengatasinya menimbulkan dampak yang luar biasa bagi hampir seluruh lini sektor kehidupan masyarakat.
Tidak hanya masyarakat, berbagai kelompok usaha kategori besar juga bertumbangan karena dashyatnya perubahan kondisi akibat pandemi tersebut.
Di tengah-tengah guncangan dashyat pandemi tersebut, koperasi sebagai model lembaga keuangan yang asli Indonesia ternyata juga mengalami kondisi yang sulit akibat anggotanya juga mengalami dampak ekonomi yang berat pula.
Menariknya di saat yang lain tengah terpuruk atau terseok-seok dalam kondisi pandemi, Koperasi Kredit (Kopdit) Kosayu Malang justru tetap tumbuh meski tidak secepat kondisi normal sebelum pandemi akibat Covid-19.
“Bahkan dalam kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir itu jumlah masyarakat yang menabung di Kopdit Kosayu ini terus meningkat. Ini kan menunjukkan bahwa trust atau kepercayaan masyarakat akan Kopdit Kosayu ini sudah sangat luar biasa tingginya,” ungkap Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat mengunjungi kantor Kopdit Kosayu Malang siang kemarin, Selasa (19/07/2022).
Didampingi Ketua Kopdit Kosayu dan Manager Kosayu Blimbing, Sofyan Edi Jarwoko berdialog bersama pengurus Kopdit Kosayu dan juga nasabah yang kebetulan datang ke kantor Kopdit Kosayu.
“Yang sudah dilakukan Kopdit Kosayu untuk anggotanya memang sudah banyak, namun satu yang saya lihat orisinil khas Kopdit Kosayu ini adalah landasan edukasi kepada anggotanya ini yang berbeda dengan yang lain,” ujar pria yang akrab disapa Bung Edi ini.
https://youtu.be/F0ma5p9sGZk
Menurut Bung Edi, Kosayu memberikan landasan pendidikan perkoperasian kepada anggotanya sehingga anggota Kopdit Kosayu akan benar-benar memahami seluk beluk dunia koperasi.
“Saya bertemu dengan anak muda yang mau bergabung menjadi anggota Kopdit Kosayu, lalu saya bertemu anggotanyang sudah puluhan tahun menjadi anggota dan tetap setia dengan Kopdit Kosayu. Ini sangat luar biasa,” ungkap bung Edi.
Sementara itu Ketua Kopdit Kosayu yakni Dwi Lejaring Pambudi, M.Pd mengakui bahwa penguatan edukasi bagi anggota memang salah satu hal utama yang ditekankan oleh Kopdit Kosayu agar dimiliki oleh anggotanya.
“Kami ada pendidikan tentang koperasi yang rutin kami berikan kepada anggota yang itu berbeda-beda tema dan tingkatannya. Selain itu kami ada RAT setiap tahun yang juga ada kegiatan edukasi untuk anggota,” ungkap Dwi Lejaring Pambudi.
Terkait dengan strategi menyikapi kondisi pandemi, pria yang akrab disapa Pambudi ini mengaku kondisi pandemi juga cukup berat dirasakan oleh pengurus Kopdit Kosayu namun tetap mengupayakam sekuat tenaga untuk terus bertahan.
“Selain itu kami juga terus berusaha melakukan inovasi, dimana salah satunya adalah menerapkan kebijakan Relaksasi yang ditetapkan oleh OJK. Meskipun kami sebagai koperasi tidak di bawah OjK tetapi kami rasa tidak ada salahnya melakukan hal yang baik,” ungkap Pambudi.
Dengan menerapkan kebijakan relaksasi bagi anggotanya yang terdampak pandemi Covid-19, Kopdit Kosayu Malang justru mendapatkan banyak kepercayaan dan trust dari anggotanya ataupun masyarakat lain yang ingin bergabung dengan Kopdit Kosayu.
https://youtu.be/JD-z-elZIow
Pola edukasi yang diterapkan oleh Kopdit Kosayu diakui Pambudi dilaksanakan dengan berbagai cara dan bentuk, termasuk membuat buku tentang sejarah Kopdit Kosayu beserta perkembangannya.
“Kami berikan juga buku Kopdit Kosayu ini kepada anggota kami sebagai bahan edukasi tentang koperasi. Jadi buku ini juga dapat dimanfaatkan pula oleh yang bukan anggota Kopdit Kosayu Malang juga,” ungkap Pambudi sembaro menyerahkan buku Kopdit Kosayu Kepada Wakil Wali Kota Malang.
Dengan pemberian landasan edukasi kepada para anggotanya, Kopdit Kosayu kini telah memiliki 8.388 anggota dengan total aset yang dimiliki mencapai Rp.218,59 miliar dengan total simpanan anggota sebesar Rp.80,44 miliar.
“Bisa survive dan melayani anggota hingga 40 tahun itu luar biasa. Apalagi dengan jumlah anggota yang terus bertambah dan anggota yang tetap setia menjadi anggota,” tukas Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
Terkait dengan kondisi perkoperasian di Kota Malang, Wawali Kota Malang menegaskan pihaknya terus melakukan pembinaan kepada sejumlah koperasi yang tengah mencoba survive paska pandemi Covid-19. Meski demikian, Bung Edi menegaskan Pemkot Malang melalui dinas terkait akan tegas menutup koperasi yang memang tidak dapat dipertahankan untuk tetap buka. (A.Y)