Mulai program Pertukaran Mahasiswa, Wirausaha hingga Magang dan Studi Independen Bersertifikat.
ADADIMALANG – Sebanyak 31 orang mahasiswa STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) mengikuti prosesi pelepasan mahasiswa peserta Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tahun 2022 pagi hari tadi, Kamis (11/08/2022).
Kegiatan pelepasan mahasiswa yang dilaksanakan secara hybrid tersebut selain diikuti para mahasiswa peserta program MBKM, juga dihadiri para dosen dan juga orang tua mahasiswa yang hdir secara langsung di Gedung H kampus STIE Malangkuçeçwara tersebut.
Ketua Panitia Program Magang, Dra Rr. Widanarni, M.Si., Ak., menjelaskan jika di tahun 2022 kali ini kampus STIE Malangkuçeçwara menggelar tiga program dari total delapan program MBKM yang ada.
“Jadi di tahun 2022 ini kampus STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) ini mengikutsertakan mahasiswanya dalam tiga program MBKM yaitu Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) antar pulau dimana ada 20 orang mahasiswa kami yang akan menjalani pertukaran mahasiswa ke berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia,” ungkap Widanarni.
Selain itu, mahasiswa ABM Malang juga mengikuti program Wirausaha Merdeka di berbagai perguruan tinggi lain yang mengajarkan para mahasiswa menjadi seorang entrepreneur seperti di kampus Ciputra Surabaya dan juga Universitas Brawijaya (UB).
“Sementara program ketiga adalah program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang akan diikuti delapan mahasiswa ABM Malang di berbagai perusahaan dengan jangka waktu yang bervariasi mulai tiga bulan, empat bulan hingga lima bulan,” ungkap perempuan ramah ini.
Menurut Widanarni, jumlah mahasiswa STIE Malangkuçeçwara yang diberangkatkan hari ini jumlahnya sebanyak 31 orang. Meski demikian jumlah tersebut dapat terus bertambah mengingat program MSIB hingga saat ini belum ditutup.
“Mungkin besok akan ada lagi mahasiswa yang lapor telah diterima magang di perusahaan apa dan seterusnya. kami sengaja melepas mahasiswa hari ini mengingat ada beberapa mahasiswa yang sudah harus berangkat ke luar pulau tanggal 14 Agustus 2022 besok seperti ke Kupang, NTT sehingga kami jadikan satu dan kami lepas pagi ini,” pungkas Widanarni.
https://youtu.be/5YvVufSyUpA
Sementara itu, Ketua STIE Malangkuçeçwara, Drs Bunyamin, MM., Ph.D dalam sambutannya menyampaikan kampus ABM sebenarnya telah menjalankan berbagai program yang saat ini mungkin telah dimasukkan dalam program MBKM tersebut.
“Jika kita melihat historis kebelakangan sebenarnya sebagian besar akrivitas MBKM tersebut telah pernah dilakukan oleh Perguruan tinggi masing-masing termasuk STIE Malangkuçeçwara ini. Sebagai contoh program pertukaran mahasiswa, di kampus ABM Malang ini telah melaksanakan pertukaran mahasiswa bahkan dengan Jepang sebelum ada MBKM,” ungkap Bunyamin.
Menurut Bunyamin, dengan adanya program MBKM tersebut terjadi sinergitas antara Perguruan Tinggi, Pemerintah dan juga dunia usaha dan dunia industri.
“Sinergitas itu memang diperlukan karena tantangan di dunia nyata saat ini semakin kompleks dan menuntut keahlian yang lebih dari sekadar pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah saja. Harapan kami dengan beberapa program MBK yang diikuti tadi mahasiswa dapat memetik hikmah atau manfaat dari program tersebut,” ungkap Bunyamin. (A.Y)