Warna lebih cerah dan ukuran berbeda sehingga lebih mudah dibedakan.

ADADIMALANG – Diluncurkan di Jakarta bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2022 lalu, uang pecahan baru tahun emisi 2022 telah siap beredar dan dipergunakan masyarakat.

Terkait dengan peredaran uang pecahan baru tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang telah menyiapkan uang pecahan baru tahun emisi 2022 tersebut sebanyak Rp1,288 triliun yang siap diedarkan.

“Masyarakat dapat memperoleh uang pecahan baru tahun emisi 2022 ini dengan menarik di bank ataupun menukarnya di mobil kas keliling yang telah kita siapkan di pasar tradisional ataupun fasilitas umum lainnya. Masyarakat dapat mempergunakan aplikasi Si pintar untuk menukar di mobil kas kelilingtersebut, termasuk melihat jadwal setiap harinya dimana,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Samsun Hadi dalam acara Bincang Santai Bersama Media (BISMA) di Kantor BI Malang pagi tadi.

Uang pecahan baru sebanyak Rp1,28 triliun yang disiapkan BI Malang ini terdiri dari Rp1,056 miliar pecahan Rp100 ribu, Rp135 miliar untuk pecahan Rp50 ribu, Rp3,4 miliar pecahan, Rp24,8 miliar pecahan Rp10 ribu,Rp 20,5 miliar pecahan Rp5 ribu, Rp18,1 miliar pecahan Rp2 ribu dan Rp3,1 miliar pecahan Rp1.000.

https://youtu.be/MObWk4CFleU

Terkait dengan perbedaan uang pecahan baru tahun emisi 2022 dengan emisi sebelumnya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Erwin Syafi’i menegaskan perbedaan yang paling signifikan adalah pada warna yang lebih mencolok pada uang dengan nominal yang berbeda.

“Jadi hanya warna yang lebih tajam dengan standar keamanan yang berbeda dengan uang yang telah beredar saat ini. Selain itu pada pecahan nominal dengan pecahan di bawahnya itu ada perbedaan ukuran. kalau dulu antar pecahan perbedaan ukurannya hanya dua milimeter, tetapi sekarang perbedaannya sampai lima milimeter,” ungkap Erwin Syafi’i.

Dengan perbedaan ukuran yang cukup mencolok tersebut, Erwin berharap hal tersebut akan mempermudah penyandang difabel khususnya tuna netra (mata) untuk mengetahui nominal uang selain dengan cara meraba.

“Untuk uang pecahan lama masih berlaku sepanjang masih belum adanya pencabutan peredaran, sementara uang pecahan baru tahun emisi 2022 ini akan dicetak sepanjang masih dibutuhkan,” ungkap Erwin.

Ditanya perbedaan warna antara pecahan uang Rp.2.000 dan Rp.20.000 yang hampir mirip dan sekilas sulit dibedakan pada uang pecahan yang dicetak sebelumnya, Erwin menegaskan pada uang pecahan baru kali ini sudah nampak perbedaan antara keduanya.

“Ukurannya sudah nampak perbedaannya dan juga perbedaan warnanya sudah nampak mencolok sehingga mudah dibedakan,” ungkap Erwin Syafi’i.

Sebelum mengakhiri kegiatan, Kepala BI Malang, Samsun Hadi menegaskan pecahan uang baru yang siap diedarkan tersebut sudah mendapatkan banyak masukan dari berbagai pihak sehingga dilakukan evaluasi agar mampu menyediakan uang pecahan baru yang aman, nyaman dipergunakan dan juga awet atau tidak mudah rusak. (A.Y)