Semua akses jalan yang ditutup ternyata sudah diserahkan ke Pemkot Malang dan peruntukannya untuk jalan sehingga diminta dibuka untuk dapat dilalui semua orang.
ADADIMALANG – Keseriusan Wali Kota Malang untuk segera menuntaskan permasalahan penutupan akses jalan menuju SD Insan Amanah Kota Malang benar-benar dibuktikan.
Sesuai dengan komitmennya saat hadir di kegiatan KANDANI (Komunikasi Anda Dengan Polisi) yang dilaksanakan Polresta Malang Kota, Wali Kota Sutiaji langsung datang meninjau ke lokasi SD Insan Amanah dan akses jalan yang ditutup di perumahan Griya Shanta pagi tadi, Kamis (08/09/2022).
Usai meninjau lokasi, Wali Kota Sutiaji langsung melakukan rapat tertutup dengan perwakilan warga RW 12 kelurahan Jatimulyo, warga RT 10 RW 4 kelurahan Jatimulyo dan pihak SD Insan Amanah.
Dari pertemuan yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas terkait di lingkungan Pemkot Malang tersebut dihasilkan kesepakatan bahwa semua akses jalan yang ditutup harus dibuka kembali mengingat akses jalan yang ditutup tersebut berfungsi sebagai jalan sesuai site plan yang ada.
Kesepakatan bersama yang dibuat tersebut diwujudkan dengan membuka semua akses jalan yang ditutup, dimana pembukaan akses jalan dimulai dari portal menuju RW 12 Mojolangu. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan pagar penutup jalan menuju RT 10 RW 4 kelurahan Jatimulyo (Griya Shanta Eksekutif).
“Ya sudah clear ya bahwa kita kembalikan fungsi jalan sebagaimana mestinya jalan itu kan untuk dilewati. Jadi karena kemarin itu ada faktor-faktor untuk menjaga keamanan, agar tidak ada kecelakaan maka terjadi penutupan akses jalan itu. Tapi hari ini kita kembalikan ke fungsi semula jalan itu harus di gunakan untuk umum sehingga tidak boleh ada penutupan. Saat ini telah ada pembukaan portal dari wilayah Griyashanta Eksekutif dan RW 12 yang selanjutnya semuanya nanti akan kita buka bersama-sama sambil kita membuat rekayasa lalu lintasnya,” ungkap Wali Kota Sutiaji usai melakukan pembukaan portal di dua lokasi.
Terkait antisipasi keamanan dua wilayah sekitar sekolah, Wali Kota Sutiaji menegaskan akan ada local wisdom dari masing-masing pihak untuk mengatur agar keamanan tetap dapat terjaga.
“Buka tutup gerbang akan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing wilayah dengan menyesuaiakan kebutuhan dan kondisi yang ada. Rekayasa lalu lintas akan segera dibuat ya, kami akan menyuplai untuk kebutuhan rambu-rambu melalui Dishub untuk memfasilitasinya. Kami beri waktu 10 hari untuk semua pihak menyusun rekayasa lalu lintasnya,” pungkas Sutiaji. (A.Y)