ADADIMALANG – Jatuhnya ratusan korban dari Aremania atau masyarakat Malang dan sekitarnya yang menyaksikan pertandingan Arema FC VS Persebaya Surabaya hari Sabtu malam kemarin, juga mendapat kecaman dari Komite Pendukung Presisi Polri (KP3) Jawa Timur.
Melalui pernyataan resminya, Ketua KP3 Jatim, Indra Bayu menyayangkan seharusnya tragedi Stadion Kanjuruhan paska pertandingan sepakbola antara Arema FC VS Persebaya Surabaya tidak seharusnya terjadi.
“Kejadian tersebut telah menimbulkan korban jiwa hingga lebih dari 129 orang dimana jumlah korban tersebut adalah terbanyak dalam sejarah sepak bola Indonesia,” ujar Indra Bayu.
Menurut alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya tersebut, penembakan gas air mata oleh aparat Kepolisian merupakan salah satu penyebab banyaknya jatuh korban jiwa padahal menurut Peraturan FIFA hal tersebut telah dilarang.
“Oleh karena itu, Komite Pendukung Presisi Polri (KP3) mendesak agar Kapolda Jawa Timur dan Ketua Umum PSSI harus bertanggungjawab atas terjadinya Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut,” ungkap Indra Bayu.
Adanya tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut menurut Indra mengancam posisi Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2023.
“KP3 Jatim juga mengharapkan agar segera dilakukan pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) lintas institusi untuk segera melakukan investigasi terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut,” pungkas Indra Bayu. (A.Y)