Dosen FEB UM Dampingi UMKM Kota Malang Mampu Buat Laporan Keuangan Sesuai PSAK ETAP

banner 468x60

Dalam rangka meningkatkan kelas para pelaku UMKM di Kota Malang.

ADADIMALANG – Pengelolaan keuangan dalam menjalankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga saat ini masih sering terabaikan. Dampaknya proses pengembangan ataupun mempertahankan usaha yang dijalankan seringkali terganggu dan tak mampu mencapai target yang ingin dicapai.

Hal lain yang muncul disebabkan ketidakmampuan dalam membuat laporan keuangan tersebut adalah kesulitan dalam mengukur keberhasilan usaha (UMKM) yang tengah dijalankan, karena minimnya pencatatan dan ketrampilan dalam menyusun laporan keuangan.

Bacaan Lainnya

Laporan keuangan seringkali dianggap merupakan suatu hal yang sulit dan merepotkan, apalagi dengan minimnya pengetahuan para pelaku UMKM tentang laporan keuangan.

Permasalahan terkait laporan keuangan pera pelaku UMKM tersebut perlu untuk dipecahkan sesuai dengan semangat implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-8 yaitu mewujudkan masyarakat dengan tingkat pekerjaan layak sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi secara umum. Apalagi UMKM menjadi salah satu solusi dalam mengurangi pengangguran yang terus meningkat akibat pandemi dimana untuk Kota Malang ada pengangguran terbuka sebesar 9,65 persen.

“Tidak hanya sebagai alternatif lapangan kerja, pertumbuhan UMKM dari segi jumlah dan kualitas mampu menjadi salah satu kontributor pertumbuhan ekonomi di kota Malang yang dicatatkan meningkat di tahun 2021 sebesar 4,21 persen yang melampaui rata-rata nasional. Hal ini dapat menjadi potensi dalam mencapai masyarakat tanpa kemiskinan sesuai semangat SDGs ke-1,” ungkap Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang (UM), Dr Satia Nur Maharani.

Sebagai upaya menjembatani kebutuhan para pelaku UMKM tersebut, Sati Nur Maharani menyampaikan perlu kehadiran perguruan tinggi untuk melakukan transfer pemahaman guna peningkatan kualitas UMKM.

“Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM secara konsisten memberikan perhatian pada kebutuhan UMKM ini dengan program pengabdian kepada masyarakat setiap tahunnya melalui berbagai program kerja,” jelas Ketua Departemen Akuntansi FEB UM.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Pemmas) sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya FEB UM kali ini diwujudkan dengan melakukan pembinaan dan pendampingan para pelaku UMKM untuk mampu menyusun laporan keuangan Sesuai PSAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik).

“Jadi untuk kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kali ini kami bekerjasama dengan SiNgalam Small Firm Consultant dimana sosialisasi ini diberikan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman atas pentingnya laporan keuangan,” jelas Ketua Tim Dosen FEB UM, Setya Ayu Rahmawati, MSA.

Menurut Setya Ayu, laporan keuangan akan sangat dibutuhkan untuk kepentingan evaluasi kinerja seperti penghitungan harga pokok sebagai dasar penentuan harga jual yang tepat. Selain itu, laporan keuangan yang sesuai standar ini akan sangat penting untuk keperluan pengajuan pendanaan dari investor dan pembiayaan dari perbankan yang keduanya merupakan langkah awal yg diperlukan untuk berkembang dan naik kelas.

“Namun tidak hanya pemahaman saja yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM, justru pendampingan secara berkesinambungan diperlukan agar UMKM dapat benar-benar mengaplikasikan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan,” ujar Setya Ayu.

“Langkah awal dilakukan pendampingan penyusunan pembukuan secara manual menyesuaikan dengan kemampuan para pelaku usaha. Melalui pelatihan menggunakan format penjurnalan secara umum ini diharapkan pelaku usaha memiliki kebiasaan dan kedisplinan untuk melakukan pembukuan,” ungkap Setya Ayu.

Respon positif disampaikan perwakilan pelaku usaha dari berbagai komunitas UMKM di Malang Raya seperti Komunitas Preman Super, Komunitas Romantic dan Komunitas Nozama. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan