Bagian dari upaya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
ADADIMALANG – Expo Gelar Pangan Nusantara yang dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 dilaksanakan di Universitas Brawijaya (UB).
Pelaksanaan Expo Gelar Pangan Nasional ini dimulai dengan pelaksanaan simposium terkait dengan pangan pada hari Jumat (21/10/2022) dan dibuka secara resmi pada hari Sabtu pagi tadi (22/10/2022).
Dalam laporannya, Setjen Badan Pangan Nasional (Bapanas) yakni Sarwo Edhie sebagai Ketua Panitia Expo Gelar Pangan Nasional tersebut menyampaikan kegiatan Gelar Pangan Nasional diikuti tiga ribu peserta dari berbagai instansi pusat dan daerah termasuk masyarakat.
“Ada juga dari Kementerian, Lembaga terkait, BUMN, BUMD, asosiasi di bidang pangan, swasta, organisasi internasional, pelaku usaha dan UMKM pangan, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum lainnya,” ungkap Sarwo Edhie.
Lebih lanjut Setjen Bapanas menyampaikan dengan Gelar Pangan Nusantara tersebut diharapkan dapat menciptakan produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih baik lagi.
“Tema ‘Bersama Mewujudkan Pangan Kuat Indonesia Berdaulat’ ini dilatarbelakangi oleh adanya berbagai tantangan global di antaranya pandemi covid-19, perubahan iklim, kenaikan harga komoditas termasuk pangan dan ketegangan internasional atau tensi geopolitik yang memang sampai saat ini belum berakhir. Semua ini sangat mempengaruhi situasi ekonomi global termasuk situasi ketahanan pangan global,” ungkap Sarwo Edhie.
Dalam pembukaan Expo Gelar Pangan Nusantara tersebut dilaksanakan penandatanganan MoU dan PKS antara Badan Pangan Nasional dengan Universitas Brawijaya sebagai bagian dari upaya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
Menanggapi adanya penandatanganan MoU dan PKS Bapanas dengan UB tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc menyampaikan pelaksanaan Expo Gelar Pangan Nusantara dan pembuatan kerjasama dengan Universitas Brawijaya tersebut sudah sangat tepat.
“Sudah tepat sekali kegiatan Gelar Pangan Nasional ini dilaksanakan di Universitas Brawijaya ini karena kampus ini memang kampus yang multidisiplin dengan berbagai fakultas. Saya juga menjadi salah satu saksi betul bagaimana atensi dari kampus UB ini terhadap sektor pertanian luar biasa. Di Universitas Brawijaya ini ada UB forest tidak jauh dari sini,” ungkap Emil Dardak.
Emil bahkan menceritakan saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Trenggalek dan mengembangkan science Techno Park Pak untuk Atsiri yang didukung secara luar biasa oleh Universitas Brawijaya.
“Jadi kehadiran Universitas Brawijaya itu juga menembus sampai jauh hingga ke Trenggalek yang juga bukan di kota tapi naik gunung. Luar biasa Universitas Brawijaya ini,” pungkas Wakil Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc mengapresiasi pelaksanaan Expo Gelar Pangan Nusantara yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya.
“Salah satu fokus kajian kita adalah di bidang ketahanan pangan dimana satu-satunya pusat iptek tentang Porang itu hanya ada di Universitas Brawijaya, mulai dari penanaman, proses produksi hingga pembuatan tepung porang dan menjadi produk olahan lainnya. Teknologinya di kami telah siap,” ujar Widodo.
Masalah ketahanan pangan menurut Widodo tidak hanya menjadi domain Fakultas pertanian saja tapi multidimensi, sehingga UB banyak membuat kajian-kajian pangan untuk mensupport upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Dalam rangka menguatkan ketahanan pangan nasional, kajian pangan Universitas Brawijaya tidak hanya masuk ke wilayah konvensional keilmuan tetapi kita juga masuk ke future science. Dalam waktu dekat, Fakultas Pertanian UB akan membangun Future Science Agriculture, dimana salah satu kegiatannya untuk pengembangan agriculture berdasarkan pada artificial intelijen,” pungkas Rektor Universitas Brawijaya. (A.Y)