Hadirkan orang tua mahasiswa mewakili mahasiswa yang tak dapat ikut wisuda.
ADADIMALANG – Sebanyak 929 wisudawan Politeknik Negeri Malang (Polinema) mengikuti prosesi wisuda ke-58 tahap II di Graha Polinema pagi tadi, Sabtu (22/10/2022).
Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., menuturkan dengan pelaksanaan wisuda kali ini maka selama tahun 2022 maka Polinema meluluskan 3.273 orang mahasiswa.
“Pada tahap pertama telah meluluskan 701 wisudawan, 929 wisudawan pada wisuda tahap kedua,927 wisudawan pada tahap ketiga ini dan 717 wisudawan pada tahap keempat pada bulan Desember 2022 mendatang,” ungkap Supriatna.
Menurut Direktur Polinema, wisudawan yang lulus dengan predikat ‘Dengan Pujian / Cumlaude) pada tahun akademik 2021/2022 sebanyak 1.795 orang dari total 3.273 lulusan. Oleh karenanya diharapkan agar para lulusan dapat berkontribusi langsung sehingga memberikan added value kepada masyarakat dan negara.
Menghadapi berbagai perubahan situasi, kondisi dan perkembangan teknologi yang ada, Supriatna menegaskan Polinema terus melakukan terobosan dimana salah satu dengan meluncurkan inovasi digitalisasi pada berbagai produk untuk mempermudah administrasi dan proses perkuliahan.
“Jadi mulai dari lulusan 2021/2022 akan menerima ijazah yang kami terbitkan menggunakan format hybrid. Tiga produk yang diterima adalah ijazah fisik dengan tanda tangan elektronik, ijazah digital dan legalisir digital,” ungkap Direktur Polinema.
Dengan inovasi terbaru itu, maka alumni Polinema tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk memprosesnya. Terlebih, bagi mahasiswa yang berada di luar kota karena lebih fleksibel sesuai dengan komitmen Polinema menuju Good Governance.
“Penggunaan teknologi itu juga tertuang dalam SK Direktur Polinema Nomor 750/SK/2022 tentang Penggunaan Tanda Tangan Elektronik dan Stempel Tera pada Ijazah. Semoga dengan proses digitalisasi ini akan mempermudah lulusan dalam menggunakan dokumen tersebut dan proses penerbitan ijazah menjadi lebih cepat. Ini inovasi dan terobosan baru pada administrasi akademik kampus,” pungkas Direktur Polinema, Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT.
Dalam wisuda kali ini juga ada yang berbeda, dimana salah satu orang tua mahasiswa turut mengikuti prosesi wisuda mewakili putranya yang tengah sakit.
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Prodi D4 Manajemen Rekayasa Konstruksi (MRK) bernama Muhammad Hizaufah ini berhalangan mengikuti wisuda karena tengah sakit.
“Anak saya sakit sudah 4 tahun belum sembuh juga dan sekarang belum bisa bangun,” ujar Muhammad Khoiri, ayah wisudawan Muhammad Hizaufah yang berasal dari Lombok tersebut.
Ditambahkan Khoiri, bahwa semenjak masuk kuliah, sang putra hanya mampu mengikuti proses perkuliahan luring di tiga tahun pertama, sedangkan sisanya mengikuti secara daring. Sehingga, ia tak menyangka jika anaknya masih dapat menyandang gelar sebagai seorang sarjana.
“Sebelum pandemi juga pernah Pulang Pergi tapi sakitnya tidak kunjung sembuh hingga saat ini. Makanya kami tidak menyangka ini, sungguh. Karena dia sakit lama tapi bisa lulus, kami kira tidak lulus tadi,” tukas Khoiri. (A.Y)