ADADIMALANG – Dampak sosial yang dirasakan oleh warga RW 10 kelurahan Pandanwangi akibat pembongkaran jembatan di jalan Simpang LA Sucipto disebut-sebut karena tidak ada sosialisasi dan kordinasi dengan pengurus RT RW di wilayah sekitar jembatan.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Ketua RW 10 Pandanwangi, Anang TIS yang menegaskan dirinya baru mengetahui informasi pembongkaran jembatan tersebut saat mulai dilakukan penggalian pada hari Rabu (08/02/2023) lalu.
“Karena jembatannya dibongkar dan tidak ada jalan lain akhirnya kendaraan melalui jalan kampung di jalan LA Sucipto XXIIA RW 10 (Lokcari) Pandanwangi, padahal jalannya sempit dan banyak anak-anak bermain,” ungkap Anang.
Menurut Anang, terjadinya peningkatan arus lalu lintas di wilayahnya akhirnya disiasati warga dengan membuat jalan kampung tersebut menjadi satu arah agar tidak terjadi kemacetan di awal-awal pembongkaran jembatan.
“Kami buat 1 arah untuk mobil hanya boleh masuk atau lewat dari arah Barat ke Timur, karena di sebalah Barat jalannya semakin sempit. Tujuannya agar tidak seperti di awal pembongkaran kendaraan akhirnya macet karena tidak bisa dipergunakan mobil berpapasan,” ungkap Anang.
Anang lagi-lagi menyesalkan tidak ada pemberitahuan dan kordinasi sebelum jembatan dibongkar, tujuannya agar masyarakat yang terdampak dapat mempersiapkan solusi terbaik agar tidak muncul dampak sosial antara masyarakat dan pengguna jalan.
“Jujur aja meski sudah kami buat jalur 1 arah dengan pemberitahuan melalu rambu atau banner, nyatanya masih banyak yang ngotot melanggar. Dampaknya warga sering menegur pengendara mobil yang melanggar, tak jarang pengemudi yang melanggar malah tidak terima saat ditegur akhirnya terjadi perang mulut dengan warga,” ungkap Anang.
Dihubungi melalui pesan singkat whatsapp, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Malang, Surya Adhi Nugraha ST menyampaikan pembongkaran jembatan di jalan Simpang LA Sucipto tersebut memang merupakan proyek Pemerintah Kota Malang terkait pekerjaan drainase.
“Kalau terkait dengan penutupan jalan, pihak pelaksana informasinya telah berkoordinasi dengan Lurah Pandanwangi dan RW setempat,” ungkap Surya Adhi Nugraha.
Dikonfirmasi terkait durasi pengerjaan jembatan tersebut, Surya menegaskan untuk pelaksanaan proyek tersebut diupayakan kurang dari 2 bulan.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Fauzan Indra S. selaku Lurah Pandanwangi menampik jika tidak dilakukan sosialisasi atau pemberitahuan kepada pengurus RW di wilayah sekitar jembatan tersebut.
“Pengumuman akan dilakukan pembongkaran jembatan itu sudah di share di grup RW Pandanwangi. Jadi mulai bulan Januari semua RW sudah tau kalau mau ada pembangunan di jembatan,” ungkap Fauzan.
Saat ditanya apakah ada kordinasi terkait jalan alternatif selama jalan simpang LA Sucipto tidak dapat dilalui, Fauzan menyampaikan kepada para pihak yang terdampak dan pemakaian jalan alternatif telah disampaikan juga.
“Jadi telah kami sampaikan juga untuk menyesuaikan karena akan melakukan pembongkaran jalan, sehingga otomatis jalan alternatif juga menyesuaikan dengan kondisi sekitar. Kami juga sudah memasang rambu untuk jalan alternatif melewati gang makam. Haruse Ketua RW sudah tahulah,” jelas Fauzan sembari menegaskan pembangunan di jembatan tersebut bertujuan untuk mengurangi banjir di daerah Pandanwangi. (A.Y)