Belum diresmikan tapi sudah ramai kegiatan kreatif.
ADADIMALANG – Malang Creative Center (MCC) yang digadang-gadang akan menjadi pusat kegiatan kreatif di kota Malang mulai banyak diperbincangkan sejak proses pembangunan hingga saat ini. Bagaimana tidak, pembangunan gedung megah berlantai 8 di wilayah kecamatan Blimbing Kota Malang tersebut sontak menjadi perbincangan khalayak ramai baik dari pro kontra rencana pembangunannya hingga aspek pendanaan yang mencapai angka Rp.97 miliar.
Tahun 2022 Malang Creative Center mulai nampak wujud gedung dan kemegahannya yang mulai dapat diakses dan dipergunakan oleh masyarakat meskipun belum diresmikan hingga saat ini.
Menjelang pelaksanaan peresmian MCC yang direncanakan di Minggu ke-3 bulan Maret 2023 ini oleh Presiden Republik Indonesia, berbagai kegiatan kreatif justru semakin banyak digelar dalam tajuk Pra Grand Launching MCC mulai tanggal 2 Maret 2023 lalu.
Keberadaan MCC dengan berbagai kegiatan diharapkan dapat menjadi destinasi kreatif di Kota Malang yang telah menjadi salah satu Kota Kreatif di Indonesia ini
“Memang MCC itu dapat dan harus menjadi destinasi kreatif serta harus diaktivasi agar menjadi tujuan para pengunjung dalam dan luar kota Malang,” ungkap anggota Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, Ir Haris Wibisono.
Menurut pria yang merupakan Owner Biro Arsitek ‘Onino.co’ (Onino Architect) tersebut masyarakat dapat datang ke MCC untuk mencari informasi seluas-luasnya terkait industri kreatif atau inkubasi industri kreatif di MCC.
“Mungkin masih ada yang belum tahu tentang MCC tapi dengan mulai banyaknya kegiatan atau aktivasi di MCC membuat masyarakat Malang dan sekitarnya itu penasaran akan gedung MCC. Berbagai kegiatan yang ada saat ini sedikit banyak memperkenalkan MCC ke masyarakat,” ungkap alumnus Arsitektur kampus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ini.
Haris berharap ke depan program di MCC dapat disusun kembali agar semakin banyak varian kegiatan masyarakat yang dilaksanakan di MCC.
“Memang masih banyak hal yang perlu dibenahi, misalkan saja seperti sarana prasarana dimana dengan banyaknya kegiatan dirasa perlu ada tambahan tempat makan minum untuk support kegiatan. Fasilitas eskalator yang dulu pernah direncanakan, rasanya perlu untuk diwujudkan,” ujar Haris.
Harapan diwujudkannya eskalator di gedung MCC berkaitan dengan pengalaman kegiatan yang pernah dilaksanakan sebelumnya membuat antrean pengguna lift overload, sementara jalur pejalan kaki di sisi gedung juga tidak tersambung hingga ke lantai 8 MCC.
Perihal fasilitas parkir di MCC dinilai perlu dipikirkan, mengingat sempat terjadi overload parkir saat terjadi kegiatan yang bersamaan.
“Ya memang terkait keterbatasan lahan parkir memang harus dikendalikan, kalau bisa menggunakan roda 2 atau menggunakan angkutan umum agar tidak semakin overload parkirnya jika ada kegiatan di MCC,” ujar Haris.
Dengan berbagai kekurangan yang ada, Haris berharap kegiatan kreatif di MCC akan semakin banyak dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Malang. (A.Y)