ADADIMALANG – Menjelang perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah di tahun 2023 ini perlu dilakukan penguatan literasi kepada masyarakat serta penguatan sinergi berbagai elemen sebagai strategi untuk mencegah penyebaran radikalisme di Kota Malang.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat membuka Sosialisasi Pencegahan Radikalisme Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan dan Kewaspadaan Nasional di Kota Malang hari ini, Selasa (18/04/2023).
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Sidang Balaikota Malang ini, Wali Kota Sutiaji menyampaikan perlunya mewaspadai penyebaran paham radikalisme di Kota Malang.
“Saat ini menjelang Idul Fitri banyak orang mudik setelah dua tahun kita tidak mudik. Biasanya orang datang dan bertemu dari berbagai tempat, membawa beragam budaya. Saat silaturahim dapat saja pembicaraan itu ditumpangi dengan paham-paham tertentu sehingga kita harus menjaga kewaspadaan dari semuanya, termasuk paham terorisme,” ucap Wali Kota Sutiaji .
Terlebih, sambung Wali Kota Sutiaji, lingkungan sosial Kota Malang yang kondusif menciptakan ekosistem pembangunan yang sehat, tenteram dan damai sehingga menjadi daya tarik bagi ratusan ribu pendatang, mahasiswa maupun pekerja dari berbagai daerah. Keberagaman tersebut dapat memicu potensi-potensi gesekan jika ditumpangi kepentingan-kepentingan tertentu sehingga penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap paham radikalisme.
“Apabila ada kerawanan sosial mesti penyebar paham radikalisme ini akan datang, biasanya memiliki ciri mengaitkan dengan sila kelima yakni Keadilan Sosial yang belum tercapai. Paham-paham radikal ini tidak pernah berhenti makanya kita harus waspada, jangan sampai mudah terprovokasi,” terang Wali Kota Sutiaji.
Karenanya, Wali Kota Sutiaji mengingatkan pentingnya literasi untuk menangkal radikalisme.
“Kita harus memberikan literasi terhadap masyarakat semua dimana salah satunya dengan memahami kemajemukan Kota Malang ini menjadi penting sebagai bagian dari kewaspadaan dini. Tak lupa perlu memperbanyak literasi ideologi nasionalisme dan Pancasila. Juga tetap kita kuatkan, berulang kali lagu Indonesia Raya itu kan sebenernya mentasbihkan bahwa kita hidup di Indonesia.” papar Wali Kota Malang yang gemar olahraga Bulutangkis ini.

Selain itu Wali Kota Sutiaji menambahkan bahwa memperkuat sinergi berbagai elemen masyarakat juga menjadi strategi untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap paham radikalisme.
“Untuk itu perlu kewaspadaan. Jalin komunikasi yang baik. Ada Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pak RT, Pak RW, tokoh masyarakat, lurah, camat, dan panjenengan yang dituakan oleh kelompok masyarakat. Lakukan mitigasi kerawanan tersebut. Penting juga melakukan pemetaan potensi konflik, ancaman, hambatan dan gangguan,” ujar Wali Kota Malang.
Oleh karenanya Wali Kota Sutiaji mengajak untuk menguatkan ruang-ruang dialog dan silaturahmi intra dan antar umar beragama maupun antar kelompok masyarakat.
“Supaya tidak salah paham, supaya tidak curiga. Jika sudah salah paham akan semakin panjang. Silaturahim juga penting, untuk membangun penguatan literasi kita semua,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM, meyampaikan kegiatan sosialisasi tersebut digelar sebagai tindak lanjut atas Kegiatan Silaturahmi dan Komitmen Bersama Forkopimda se-Jawa Timur dalam Menjaga Stabilitas Keamanan Jawa Timur pada Selasa lalu (11/04/2023) di Surabaya.
Oleh karenanya, sosialisasi kali ini dilaksanakan sebagai upaya menjaga kondusifitas di Kota Malang yang diikuti 80 orang peserta dari tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Malang.
“Sehubungan dengan hal itu maka untuk menjaga kondusifitas Kota Malang perlu dilakukan langkah langkah seperti meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan intoleransi dan nilai-nilai kebangsaan maupun peningkatan kewaspadaan pelaksanaan kajian-kajian yang menghadirkan tokoh-tokoh yang mempunyai kecenderungan pemecah belah dan radikalisme,” terang Rina.
Turut hadir pada acara ini, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, S.I.K., M.Si, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Kav Heru Wibowo Sofa, SH, serta Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme Ekstremisme dan Terorisme Mabes Polri yakni Islah Bahrawi selaku narasumber. (A.Y)