Genjot CBP Rupiah, BI Malang Latih 250 Guru Sekota Malang Menjadi Trainer CBP Rupiah

Sebanyak 250 orang guru SD, SMP dan SMA seKota Malang mengikuti ToT CBP Rupiah yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)
Sebanyak 250 orang guru SD, SMP dan SMA seKota Malang mengikuti ToT CBP Rupiah yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)

Diharapkan dapat mempercepat proses literasi kepada lebih dari 9 ribu guru dan seluruh siswa di Kota Malang.

ADADIMALANG – Dalam rangka meningkatkan rasa Cinta, Bangga dan Paham (CBP) akan Rupiah sebagai mata uang Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang menggelar Training of Trainers (ToT) bagi perwakilan guru-guru di Kota Malang pagi ini, Sabtu (13/05/2023).

Kegiatan yang digelar di Hotel Aliante Kota Malang ini diikuti 250 orang perwakilan dari 125 sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA di Kota Malang.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dedy Prasetyo dalam sambutannya menyampaikan Training of Trainer (TOT) Cinta Bangga Paham Rupiah bagi Guru SD, SMP, SMA Se-Kota Malang ini BI memiliki tujuan untuk mempercepat proses literasi program BCP Rupiah kepada para guru-guru di Kota Malang.

“Kita sebelumnya pernah menggelar program CBP Goes To School di Kota Malang di 3 sekolah baik SD dan SMP, dan kami pikir dengan cara menggelar ToT ini akan mempercepat sebaran literasi dari guru yang telah menjadi trainer ini kepada guru-guru lain dan juga para siswa didiknya,” ungkap Dedy.

Percepat literasi, BI Malang gandeng Dinas Pendidikan kota Malang gelar ToT CBP Rupiah (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)
Percepat literasi, BI Malang gandeng Dinas Pendidikan kota Malang gelar ToT CBP Rupiah (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)

Dengan mengikuti ToT tersebut, para peserta yang merupakan Kepala Sekolah dan guru pengajar ini dapat mengetahui berbagai macam kegiatan dan tugas-tugas Bank Indonesia seperti peredaran uang tunai, non tunai dan tugas-tugas lainnya.

“Rupiah juga merupakan salah satu simbol negara yang harus dijaga sehingga sebagai bentuk kecintaan kita penting bagi kita untuk mengenal rupiah dan ciri-ciri uang rupiah. Dan penyebaran literasi tersebut dilakukan BI Malang dengan bekerjasama Bersama berbagai pihak, dimana salah satunya yang dipilih adalah Dinas Pendidikan Kota Malang,” ujar Dedy.

Pemilihan guru sebagai peserta ToT untuk dilatih menjadi trainer tersebut menurut Dedy juga berkait dengan hasil survey Bank Indonesia Malang pada tahun lalu tentang tingkat Cinta, Bangga dan Paham Rupiah di wilayah Kota Malang.

“Tahun lalu BI Malang melakukan survey tentang tingkat pemahaman CBP Rupiah dimana hasilnya masih masuk kategori Cukup Baik dengan hasil pemahaman Cinta indeksnya mencapai 72,57, indeks Bangga mencapai 72,19 dan indeks Paham mencapai 72,85. Diketahui dari survey tersebut yang masih agak lemah adalah pemahaman dari para siswa, sehingga kali ini kita gandeng Dinas Pendidikan untuk melaksanakan ToT guru-guru,” ujar pria ramah ini.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Handayani Wahyu Widayati, MM menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ToT bagi 250 orang guru seKota Malang oleh BI Malang (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Handayani Wahyu Widayati, MM menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ToT bagi 250 orang guru seKota Malang oleh BI Malang (Foto : Agus Yuwono/AdaDiMalang.com)

Ditemui di lokasi yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Handayani Wahyu Widayati, MM mengapresiasi serta mengucapkan terimakasih atas pelaksanaan ToT dari BI Malang kepada para guru-guru di Kota Malang.

“Anak-anak didik kita nantinya kita harapkan juga akan semakin cinta rupiah sebagai salah satu wujud kecintaan kita kepada Indonesia. Alhamdulillah BI Malang telah mengajak kita untuk memberi pelatihan kepada guru-guru untuk nantinya dapat diimplementasikan kepada para siswa untuk lebih mencintai rupiah. Memang acara ToT ini tidak dapat mengundang semua dimana yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi trainer untuk anak dan guru-guru lainnya di Kota Malang,” ungkap Sri Handayani.

Menutup wawancaranya, Sri Handayani berharap kegiatan pelatihan dari Bank Indonesia Malang untuk para guru ataupun siswa akan terus ada dan dilaksanakan sehingga dapat menambah literasi dan semakin melengkapi Kurikulum Merdeka.

“Dalam Kurikulum Merdeka itu ada program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dimana mencintai Rupiah ini adalah salah satu wujud kecintaan kita kepada Indonesia sebagai bagian dari penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas perempuan ramah ini.

Beberapa dampak peningkatan literasi CBP Rupiah

 Secara terpisah di sela-sela kegiatan, Dedy Prasetyo juga menjelaskan dampak dari peningkatan literasi program Cinta Bangga (CBP) Rupiah tersebut.

  1. Masyarakat akan semakin paham dan mengenal ciri-ciri Rupiah
  2. Menghindarkan diri menjadi korban uang palsu
  3. Masyarakat semakin tahu cara menjaga dan merawat uang Rupiah
  4. Masa Edar uang rupiah di masyarakat akan semakin lama
  5. Masyarakat semakin nyaman menggunakan uang karena tidak lusuh, kotor dan rusak
  6. Semakin sedikit jumlah uang rusak, lusuh dan kotor yang dimusnahkan oleh Bank Indonesia Setiap tahunnya
  7. Semakin rendah biaya pencetakan uang baru karena semakin sedikit uang yang dimusnahkan

Perlu diketahui, pada tahun 2022 lalu Bank Indonesia Malang telah memusnahkan sebanyak Rp.53 triliun uang yang rusak, lusuh, kotor atau tidak layak dipergunakan lagi. Sementara hingga bulan April 2023 lalu, Bank Indonesia Malang telah memusnahkan sebanyak Rp.1,73 triliun, dimana harapannya setiap tahun jumlah uang yang dimusnahkan akan semakin sedikit. (A.Y)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini