Home / Berita / Umum / Dari Dusun Tumpuk Tulungagung Mendunia Melalui Bahasa Mandarin

Dari Dusun Tumpuk Tulungagung Mendunia Melalui Bahasa Mandarin

Peresmian Pembukaan Kampung Bahasa Mandarin di dusun Tumpuk, desa Besuki, Kabupaten Tulungagung

Hasil kerjasama antara Universitas Ma Chung Malang dan Majelis Agung GKJW Tumpuk.

ADADIMALANG.COM | Kabupaten Tulungagung – Memanfaatkan potensi warga desa Besuki di Kabupaten Tulungagung, Kampung Bahasa Mandarin pertama di Indonesia akhirnya dapat terwujud hari ini, Sabtu (01/07/2023).

Kampung Bahasa Mandarin yang berdiri di dusun Tumpuk ini secara resmi diresmikan oleh Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tulungagung yakni Rahadi Bintara yang hadir dan menyampaikan sambutan Bupati Tulungagung.

Dalam sambutannya, Bupati Maryoto menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas berdirinya Kampung Bahasa Mandarin di dusun Tumpuk tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tulungagung saya mengucapkan selamat atas diresmikannya Kampung Bahasa Mandarin di dusun Tumpuk Desa Besuki ini, semoga Kampung Bahasa Mandarin ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dusun, desa dan juga kabupaten Tulungagung dan sekitarnya,” ujar Bupati Tulungagung.

Kepala Disporapar Kabupaten Tulungagung saat membacakan sambutan Bupati Tulungagung
Kepala Disporapar Kabupaten Tulungagung saat membacakan sambutan Bupati Tulungagung

Di akhir sambutannya, Bupati Maryoto berharap Kampung Bahasa Mandari tersebut akan mampu mencetak entrepreneur dari Tulungagung yang akan meningkatkan perekonomian lokal dengan kolaborasi antara pelaksana Kampung Bahasa Mandarin dengan masyarakat sekitar.

“Dengan demikian akan memunculkan kembali potensi kuliner yang ada di Dusun Tumpuk dan Desa Besuki ini, dan memunculkan potensi desa Besuki sebagai destinasi wisata edukasi dengan keberadaan Kampung Bahasa Mandarin ini,” harap Bupati Maryoto.

Sementara itu Rahadi Bintara selaku Kepala Disporapar Kabupaten Tulungagung juga menyampaikan harapannya agar Kampung Bahasa Mandarin yang diresmikan ini akan mampu menjadi kampung bahasa mandarin di tingkat nasional bahkan skala internasional.

Keberadaan Kampung Bahasa Mandarin dusun Tumpuk ini tidak dapat dilepaskan dari peran serta Universitas Ma Chung Malang, mengingat inisiator pendirian Kampung Bahasa Mandarin ini adalah Rektor Universitas Ma Chung yakni Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si. yang turut hadir dalam grand launching Kampung Bahasa Mandarin tersebut.

“Ide membuat Kampung Bahasa Mandarin ini tercetus gara-gara saya sering pergi ke Tiongkok dimana kami harapkan dengan keberadaan Kampung Bahasa Mandarin ini maka perekonomian kita secara nasional akan meningkat dengan cara banyak orang yang menguasai bahasa Mandarin,” ungkap Prof. Murpin.

Penguasaan bahasa Mandarin tersebut sangatlah penting karena menurut Prof. Murpin hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari hubungan Indonesia dengan Tiongkok yang saat ini semakin erat mengingat teknologi di Tiongkok jauh lebih maju daripada Eropa.

“Dari desa ini harapannya akan banyak tokoh-tokoh yang akan dapat meningkatkan perekonomian desa. Multiplier effect secara ekonomi akan terjadi saat semakin banyak peserta kursus ini sehingga akan terjadi peningkatan ekonomi baik di desa, kabupaten hingga ke tingkat provinsi,” ujar Rektor Universitas Ma Chung Malang ini.

Menurut pria ramah ini, keberadaan warga desa Besuki ataupun dusun Tumpuk yang menguasai bahasa Mandarin setelah pulang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi salah satu penyebab berdirinya Kampung Bahasa Mandarin tersebut.

“Nantinya para mantan PMI desa Besuki atau DUsun Tumpuk ini akan turut serta dalam pengajaran bahasa mandarin sehari-hari, selain para pengajar dari kampus Ma Chung Malang dan juga native speaker yang akan kami datang langsung dari Tiongkok,” ungkapnya.

Berdirinya Kampung Bahasa Mandarin desa Tumpuk tersebut disambut gembira oleh Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) desa Tumpuk yang mengaku memiliki mimpi yang sama terkait dengan keberadaan potensi masyarakat desa Besuki dan dusun Tumpuk yang merupakan mantan PMI tersebut.

“Kampung Bahasa Mandarin ini dapat berdiri berawal dari adanya kerjasama kemitraan MoU antara Universitas Ma Chung dengan Majelis Agung GKJW dusun Tumpuk terkait UMKM, beasiswa dan peningkatan ekonomi warga. Muncul ide dari pak Rektor Ma Chung untuk mewujudkan Kampung Budaya Mandarin di Jawa Timur yang disambut oleh pengurus Majelis Agung GKJW yang memiliki mimpi warga yang menguasai bahasa Mandarin tersebut dapat dioptimalkan,” jelas Ketua Majelis Agung GKJW, Pendeta Natael H. Prianto.

Kampung Bahasa Mandarin dusun tumpuk tersebut menurut pendeta Natael diharapkan akan dapat menjadi berkat dan dapat menjadi alat untuk pengembangan diri masyarakat baik di Dusun Tumpuk, Jawa Timur dan yang lebih luas lagi.

Senada dengan Majelis Agung GKJW dusun tumpuk, Kepala Desa Tumpuk yakni Suharto juga menyambut baik pendirian Kampung Bahasa Mandarin tersebut.

“Kita berharap dengan keberadaan Kampung Bahasa Mandarin ini akan membawa dampak ekonomi baik di dusun Tumpuk ataupun di Desa Besuki ini. Semoga dengan adanya Kampung Bahasa Mandarin ini dapat memicu perputaran perekonomian di desa Besuki ini dimana kami berharap peserta kursus dapat berasal dari berbagai wilayah termasuk dari luar negeri yang akan berdampak pada tingkat perekonomian di Desa ini,” pungkas Suharto.

Diinisiasi sejak Pandemi Covid-19, diisi dengan kurikulum yang holistik

Kampung Bhasa Mandari di desa tumpuk, desa Besuki, Kabupaten Tulungagung diinisiasi sejak tahun 2020 saat terjadinya pandemi Covid-19 di Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Grand Launching Kampung Bahasa Mandarin desa Tumpuk, Dwi Andriyanti saat menyampaikan laporan kerjanya.

Menurut perempuan berkacamata ini, Kampung Bahasa Mandarin yang berdiri atas kerjasama Universitas Ma Chung dan Majelis Agung GKJW Tumpuk ini diharapkan dapat memberikan soft skill kepada para peserta sekaligus meningkatkan added value pada masyarakat yang menguasai bahasa Mandarin untuk memenangkan persaingan di era saat ini.

“Dan hari ini Kampung Bahasa Mandarin dusun Tumpuk ini membuka diri kepada masyarakat luas untuk belajar bahasa Mandarin secara holistik. Akan ada pemberian materi terkait percakapan harian, percakapan bisnis yang dilatih para pengajar minimal bersertifikasi S3,” ungkap Dwi.

Para peserta kursus di Kampung Bahasa Mandarin ini akan mendapatkan sesi pebelajaran yang tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas dengan berinteraksi bersama masyarakat sekitar yang juga telah menguasai bahasa Mandarin.

Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si. saat memberikan sambutan dalam acara Grand Launching Kampung Bahasa Mandarin di dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung (Foto : Agus Yuwono)
Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si. saat memberikan sambutan dalam acara Grand Launching Kampung Bahasa Mandarin di dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung (Foto : Agus Yuwono)

Mengakhiri wawancara, Rektor Universitas Ma Chung Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si. menegaskan saat pelaksanaan grand launching Kampung Bahasa Mandarin hari ini telah ada holiday camp dengan 20 orang peserta kursus.

“Bahkan ada 200 siswa SMA Terbaik di Tarakan yang akan diberangkatkan ke sini tapi masih kami tunda karena jumlah pengajarnya masih belum siap untuk jumlah sebanyak itu. Kampung Bahasa Mandarin ini juga kami sebut sebagai pembelajaran dengan konsep live inn dimana para peserta selain belajar bahasa Mandarin juga akan mendapatkan materi budaya Tiongkok yang juga bermanfaat bagi para peserta,” pungkas Prof. Murpin. (A.Y)

Tag:

Tinggalkan Balasan