Upaya bangkit kembali paska kondisi pandemi Covid-19.
ADADIMALANG.COM | KOTA MALANG – Berakhirnya masa pandemi akibat Covid-19 di Indonesia yang kemudian dinyatakan sebagai endemi membuat berbagai aspek kehidupan yang sebelumnya terhenti mulai menggeliat. Termasuk dengan dunia pariwisata di Kota Malang.
Hal tersebut dapat dilihat dengan jumlah wisatawan yang terus meningkat di beberapa destinasi wisata kota Malang, salah satunya adalah Kampoeng Kajoetangan.
Menyadari kondisi pandemi menjadi momen untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata khususnya di Kampoeng Kajoetangan membuat dosen STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) bergerak cepat untuk melakukan pendampingan kembali para pelaku pariwisata di Kampoeng Kajoetangan tersebut.
“Jadi hari ini kami dari tim pengabdian masyarakat STIE Malangkuçeçwara menggelar forum diskusi dengan tema pengembangan bisnis unggulan Kampoeng Kajoetangan sebagai salah satu wujud persiapan dalam menghadapi pengunjung atau wisatawan yang akan datang paska pandemi Covid-19 dinyatakan usai,” ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat STIE Malangkuçeçwara, Dr Setiyawan, M.Si saat ditemui di sela-sela kegiatan pagi tadi, Rabu ( 19/07/2023).

Melalui forum diskusi dan pemberian materi kali ini, Setiyawan berharap para pelaku UMKM ataupun pelaku pariwisata di Kampoeng kajoetangan akan semakin profesional dalam menjajakan produk UMKM ataupun saat menerima kunjungan wisatawan ke Kampoeng Kajoetangan.
“Kami menyadari Kampoeng Kajoetangan ini memiliki banyak kelebihan yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan dan bukan justru koridor Kayutangan yang jadi tempat nongkrong pengunjung. Oleh karena itu kami membantu untuk mempersiapkan para pelaku UMKM ataupun pengelola Kampoeng Kajoetangan untuk mengembangkan bisnis unggulan yang telah mereka miliki atau jalankan saat ini,” ujar Setiyawan.
Sementara itu di lokasi yang sama, salah satu anggota Tim Pengabdian Masyarakat STIE Malangkuçeçwara yakni Imama Zuchroh, BSc., M.Com menyampaikan jika dirinya juga memberikan materi tentang permodalan yang biasanya menjadi kendala bagi para pelaku usaha.
“Ya harus kita akui bahwa rentenir termasuk pinjaman online (pinjol) ilegal sangat marak dan jika tidak cermat dalam menghadapinya dapat membuat usaha yang tengah dijalankan berantakan. Atau bahkan bisa merambah ke keluarga atau lainnya yang turut terdampak dengan peminjaman modal ke rentenir atau pinjol ilegal tersebut,” ujar Imama Zuchroh.
Oleh karenanya Imama memberikan materi terkait dengan cara mendapatkan bantuan permodalan melalui jalur perbankan syariah yang diakuinya lebih aman dan memenuhi syariah Islam bagi para penganutnya.

Usai kegiatan, Kordinator UMKM Kampoeng Kajoetangan yakni Nikmatur Rohmah mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan pemberian materi oleh dosen-dosen STIE Malangkuçeçwara.
“Kami memang membutuhkan pembinaan dari akademisi, mengingat jika pakar yang menyampaikan itu akan langsung dapat diterima dan langsung menyentuh persoalan riil yang terjadi di lapangan sehingga dapat dicari solusinya,” pungkas Nikmatur Rohmah. (A.Y)