Home / Berita / Umum / UB Segera Tambah Dua Profesor Baru Yang Akan Dikukuhkan Sabtu Besok

UB Segera Tambah Dua Profesor Baru Yang Akan Dikukuhkan Sabtu Besok

Universitas Brawijaya (Foto : Agus Yuwono ~ AdaDiMalang.com)

Yang pertama dari Fakultas Peternakan dan yang kedua adalah dari Fakultas Kedokteran Gigi.

ADADIMALANG.COM | Kampus UBUniversitas Brawijaya (UB) akan kembali mengukuhkan dua profesor barunya hari Sabtu besok (05/08/2023).

Profesor pertama yang akan dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc dari Fakultas Peternakan (Fapet) dan yang kedua adalah Prof. Dr. drg. Muhamad Chair Effendi, S.U., Sp.KGA dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya.

Prof. Osfar merupakan profesor aktif ke-16 di Fapet UB sekaligus Profesor aktif ke-173 di UB, serta profesor ke-326 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan UB. Sedangkan Prof. Chair merupakan profesor NIDK pertama di FKG dan profesor ke-327 dari seluruh profesor yang telah dihasilkan UB.

Dalam pengukuhannya Sabtu besok, Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc akan menyampaikan pidatonya yang berjudul ‘Bioteknologi Probiotik Tepung sebagai Aditif Pakan dalam Meningkatkan Produksi Ayam Petelur’.

“Penggunaan antibiotik sebagai aditif pakan sudah dilarang di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu pengganti antiobotik adalah probiotik.
Probiotik adalah pakan tambahan yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan ternak, meningkatkan efisiensi pakan, produksi telur, dan menurunkan kadar kolesterol telur serta kolesterol serum. Selain itu probiotik juga mampu menghambat produksi amonia sehingga dapat menguntungkan bagi kesehatan ternak dan juga meningkatkan pertumbuhan,” ungkap Osfar Sjofjan.

Probiotik sebagai aditif pakan ayam petelur yang beredar saat ini banyak dalam bentuk cair yang ternyata banyak memiliki kelemahan dan kerugian seperti mudah rusak, mudah terkontaminasi, sulit dalam kemasan, sulit dalam transportasi, mudah terfermentasi, dan sulit mencampur dalam pakan serta dapat menimbulkan jamur dalam pakan.

“Bioteknologi probiotik bentuk tepung dengan proses kombinasi dengan enkapsulasi menghasilkan probiotik yang lebih efektif dan efiesien serta berkesinambungan sebagai aditif pakan ayam petelur,” ujar Osfar.

Probiotik menurut Osfar merupakan aspek penting dari penelitian pengembangan aditif pakan dan sebagai pengganti antibiotik, juga sebagai agen kemoterapi untuk pemacu pertumbuhan, meningkatkan produktivitas, kualitas produksi telur, dan meningkatkan kesehatan ternak ayam petelur serta menjadi peternakan ramah lingkungan dengan berkurangnya polusi bau dan lalat.

“Probiotik tidak menghasilkan dan menimbulkan efek negatif, serta tidak menyebarkan resistensi mikroba, menawarkan potensi besar untuk menjadi alternatif antibiotik,” pungkas Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan, M.Sc.

Sementara itu Prof. Dr. drg. Muhamad Chair Effendi, S.U., Sp.KGA hari Sabtu besok akan menyampaikan pidatonya yang berjudul ‘Biokomposit Nanopartikel Zinc Oxide/Propolis (nZno/Propolis) sebagai Liner untuk Perlindungan Pulpa Gigi Anak’.

Menurut Muhamad Chair, salah satu penyakit gigi yang paling sering dialami anak-anak adalah karies gigi sebagai masalah kesehatan gigi paling umum menurut Global Burden of Disease (2019).

“Karies gigi pada anak tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan oral, tetapi juga dapat membawa implikasi serius pada aspek kesehatan yang lebih kompleks seperti stunting atau gangguan pertumbuhan kronis pada anak. Pada saat yang bersamaan, stunting dapat menurunkan sekresi saliva, meningkatkan resiko karies dan dapat menunda erupsi gigi permanen,” ungka Muhamad Chair.

Pada kasus karies dentin dalam, penggunaan liner adalah solusi terbaik untuk melindungi pulpa gigi dari infeksi bakteri dimana beberapa macam liner yang banyak diaplikasikan di bidang kedokteran gigi anak ialah calcium hydroxide, mineral trioxide aggregate, resin-modified glass ionomers dan ZnO eugenol.

“Dari material-material tersebut, ZnO eugenol dipandang sebagai liner yang paling unggul, akan tetapi sifat sitotoksik material ini menjadi masalah yang krusial. Di samping itu pengisian ZnO eugenol yang berlebihan dapat mengurangi keberhasilan perawatan gigi sehingga perlu inovasi untuk menemukan material baru yang lebih baik dalam mengatasi kegagalan perawatan pada pulpa gigi anak,” ungkapnya.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan antibakteri, nZnO dapat menambahkan bahan antibakteri lain dari bahan alami yaitu propolis.
Biokomposit nZnO/propolis yang merupakan campuran nanopartikel ZnO dengan bahan alam propolis yang sangat potensial sebagai liner untuk bahan pelindung pulpa pada gigi anak khususnya dalam menghambat dan membunuh bakteri Streptococcus mutans dengan komposisi biokomposit nZnO/propolis dengan konsentrasi 12,5% dan ukuran nZnO berkisar antara 30-80 nm.

Kekuatan biokomposit nZnO/propolis sebagai antibakteri dan mudahnya mendapatkan propolis dari alam dapat sekaligus menutupi kekurangan bahan liner ZnO eugenol yang sitotoksis. (A.Y)

Tag:

Tinggalkan Balasan