Sempat viral banyak mahasiswa yang jatuh sakit saat pelaksanaan pra PKKMABA.

ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) di Universitas Brawijaya (UB) tahun ajaran 2023-2024 kali ini. Dalam momen Open House nanti akan digelar kegiatan menulis esai oleh 15 ribu mahasiswa baru UB dalam rangka memecahkan Rekor MURI.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pelaksana PKKMABA UB 2023-2024, Miftakhul Cahyati yang menegaskan selain menulis esai tentang lima indikator dalam indeks pembangunan pemuda (IPP) juga akan diisi berbagai penampilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Brawijaya.

Pembukaan kegiatan PKKMABA dimulai pagi hari tadi dengan menghadirkan mantan panglima TNI Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. yang diikuti oleh 15.488 orang mahasiswa baru.

“Kita ingin mahasiswa Universitas Brawijaya ini mendapatkan bekal untuk membentuk karakter mahasiswa yang nasionalis, religius, setia kawan, paham akan Bhinneka Tunggal Ika, Inklusif dan berwawasan Global,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D. Med.Sc., dalam jumpa pers terkait PKKMABA pagi tadi.

Lebih lanjut Prof Widodo juga berharap mahasiswa baru (Maba) UB akan turut serta dalam pengembangan green campus dimana generasi muda diharapkan sadar akan pentingnya kesadaran lingkungan.

Banyak Mahasiswa Baru yang tumbang

Ketua Pelaksana PKKMABA UB 2023, Pugoh Ananta Putra saat menjelaskan terkait banyaknya mahasiswa baru UB yang tumbang saat mengikuti PKKMABA UB kemarin (Foto : Agus Yuwono)
Ketua Pelaksana PKKMABA UB 2023, Pugoh Ananta Putra saat menjelaskan terkait banyaknya mahasiswa baru UB yang tumbang saat mengikuti PKKMABA UB kemarin (Foto : Agus Yuwono)

Terkait dengan viralnya di media sosial yang menyebabkan banyak mahasiswa yang tidak mampu saat mengikuti kegiatan pra PKKMABA UB kemarin, Ketua Pelaksana PKKMABA UB 2023 yakni Pugoh Ananta Putra menjelaskan ada 30 orang mahasiswa baru UB yang diketahui harus mendapatkan penanganan kesehatan di posko kesehatan PKKMABA UB.

“Ada 30 orang maba yang kita data kemarin dimana penyebabnya ada beberapa hal seperti belum sarapan, sedang sakit dan sedang dalam masa penyembuhan setelah sakit. Dan panitia telah menyiapkan ambulance di beberapa titik jika sewaktu-waktu memang perlu penanganan lebih lanjut.

Terkait dengan viralnya hal tersebut dan juga tudingan biaya tugas OPSPEK yang mahal, Rektor UB menegaskan tidak ada penarikan uang dalam proses PKKMABA dari panitia ke Maba.

https://youtu.be/OuO4F4aOuFk

“Akan segera kita evaluasi terkait pelaksanaan PKKMABA kali ini,” pungkas Prof. Widodo. (A.Y)