
Juga beri bantuan alat kepada para pelaku UMKM Pengolahan Makanan di Desa Duwet Tumpang.
ADADIMALANG.COM | Kabupaten Malang – Dalam rangka mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di desa Duwet, kecamatan Tumpang yang merupakan desa binaannya, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Malang (Polinema) melakukan pendampingan pelaku UMKM.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang termasuk dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan pelaku UMKM Pengolahan Makanan di Desa Duwet untuk memberikan wawasan baru kepada para pelaku UMKM terkait pengembangan produk dan pemasaran secara online.
“Kami juga menghadirkan para pakar pengolahan makanan berbahan sayuran untuk memberikan pelatihan dan praktik langsung tentang tren terbaru dalam bidang makanan olahan,” jelas Ketua PKM Polinema, Dr. Drs. Ludfi Djajanto, MBA.

Menurutnya, saat ini UMKM pengolahan makanan berbahan sayuran masih terhambat dalam hal pengembangannya padahal bahan baku sayuran di Desa Duwet sangat melimpah. Hal tersebut terbukti dengan pengolahan makanan masih sangat terbatas dengan kualitas masih kurang.
“Hal itu menyebabkan omset penjualannya masih sedikit. Selain itu peralatan yang digunakan juga masih sangat sederhana dan pemasarannya terbatas dari mulut ke mulut,” ujar Ludfi Djajanto.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Polinema dalam kegiatan pelatihan kali ini memberikan materi tentang berbagai potensi bahan sayur yang juga dapat dipergunakan menjadi bahan baku utama dalam produk makanan yang diolah menjadi beberapa macam produk dan rasa seperti pembuatan peyek dengan berbagai pilihan rasa yakni kacang tanah, kacang hijau dan ebi.
“Kemudian produk olahan kentang seperti onde-onde dan stik kentang, pelatihan membuat kacang bawang, serta pelatihan membuat aneka saos dan sambal,” jelas Ludfi.
Sesi pelatihan berjalan interaktif dimana peserta diajak untuk berkreasi dalam mengembangkan produk makanan yang menggabungkan nilai gizi tinggi dengan rasa yang enak dan layak dijual. Para peserta diberi informasi tentang bahan-bahan tambahan alami yang dapat meningkatkan rasa dan kualitas produk, seperti rempah-rempah dan bumbu-bumbu beserta komposisinya.
“Kegiatan PKM ini sudah dimulai pada bulan April 2023 lalu hingga saat ini masih berlangsung pendampingannya termasuk melatih manajemen, pembukuan, pengemasan, pelabelan, dan cara melakukan pemasaran online melalui media Instagram, Facebook, dan WhatsApp,” tukas Ludfi. Djajanto.

Dalam kesempatan kali ini, Koordinator PKM Kemitraan Polinema yakni Dr. Muhammad Akhlis Riza, ST.,MT berkesempatan menyerahkan bantuan berbagai mesin dan peralatan yang menunjang dan mempermudah proses produksi bagi UMKM Pengolahan Makanan di Desa Duwet yang disaksikan oleh tim PKM.
“Dari sekian peserta pelatihan, sebagian besar sudah menyampaikan besarnya manfaat dari pelatihan tersebut, sehingga dapat meningkatkan perekonomian mereka. Untuk itu, kami berterima kasih sekali kepada Polinema dan juga dukungan dari Kepala Desa Duwet dan perangkatnya,” ujar salah satu pelaku UMKM di desa Duwet yakni Indra.
Lebih lanjut Indra berharap kegiatan PKM serupa dari Polinema dapat kembali dilaksanakan, karena dengan memanfaatkan hasil bumi Desa Duwet membuat para pelaku UMKM lebih mudah dalam mendapatkan bahan baku yang berdampak pada lebih rendahnya harga jual produk dibandingkan dengan jika bahan baku didatangkan dari daerah lain.
“Dengan adanya kegiatan PKM Kemitraan berupa pelatihan dan pendampingan dari Polinema ini telah mampu meningkatkan secara langsung penghasilan serta penjualan produk makanan khususnya setelah dilakukan pembuatan variasi produk yang banyak dengan mutu dan rasa yang baik serta pemasaran online,” pungkas Indra. (A.Y)