BAKTI KAMI UNTUK EDUKASI, BEASISWA PENDIDIKAN INDONESIA (BPI) UNTUK INDONESIA 2045
( Irfan Kharisma Putra, S.AB.,M.AB )*
Indonesia hari ini sedang diramaikan dengan tagline INDONESIA 2045, dan juga Slogan atau jargon Indonesia Hebat, Indonesia Maju, Indonesia Bisa sering diucapkan pejabat. Sebenarnya apa sih tujuanya? Tujuanya untuk membangkitkan semangat generasi millennial/generasi muda. Lantas berikutnya muncul banyak pertanyaan dari masyarakat, ada apa dengan Indonesia 2045?
Mengutip pernyataan Presiden Jokowi saat pelantikan tahun 2019, beliau mengatakan satu abad sudah kemerdekaan Indonesia, di tahun itu akan menjadi tahun emas untuk Indonesia, Indonesia Emas. Ini adalah visi besar Indonesia, dan visi itu perlu didukung misi-misi yang mampu mewujudkan visi Indonesia emas 2045.
Salah satu misi untuk mewujudkan visi itu, maka perlu kita mulai dengan bicara Pendidikan. Ada apa dengan SDM bangsa kita? Mari kita ulas bersama. Indonesia memiliki populasi sebanyak 278,164,222 jiwa (2023), angka itu bukanlah nilai yang kecil jika dibandingkan dengan negara Asean lainnya. Yang menjadi masalah selanjutnya adalah, dengan jumlah penduduk sebesar itu, apakah mereka semua sudah mendapatkan jaminan untuk mendapatkan pendidikan yang layak?
Negeri yang kaya akan sumber daya alam dengan segala keindahan pesona alamnya apakah cukup untuk membawa Indonesia menuju negara maju? Oleh karenanya, saya berasumsi bahwa Indonesia tak akan dapat berubah menjadi lebih baik jika bidang pendidikan, baik menyangkut bahan ajar, kompetensi tenaga pengajar (dosen dan guru), sarana prasarana pendidikan, maupun kesejahteraan pengajar, tidak diperbaiki.
Cita-cita Indonesia yang mulia itu perlu kerja keras untuk mewujudkanya, oleh karenanya Pemerintah dan Generasi muda ini harus berkolaborasi untuk menciptakan suplemen yang jitu, salah satu suplemen yang di buat oleh pemerintah adalah pemberian program beasiswa. Kita tahu bersama, biaya pendidikan di Indonesia saat ini kiat meningkat, salah satu triger terbesarnya adalah adanya transformasi beberapa perguruan tinggi negeri yang berubah menjadi perguruan tinggi berbadan hukum atau sering dikenal PTNBH.
Oleh karenanya, PR terbesar generasi muda yang ingin berkontribusi meningkatkan pendidikan bangsa adalah bagaimana mereka mampu membiayai pendidikanya dengan bermacam skema, mulai dari biaya mandiri atau menjadi pemburu beasiswa. Berbicara beasiswa maka berbicara juga dengan jenis-jenis beasiswa.
Salah satu beasiswa yang kini menjadi primadona pemburu beasiswa adalah Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Keuangan). Beasiswa LPDP sendiri hadir melalui UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010. Hadirnya LPDP di setiap tahun sepertihalnya hilal yang sedang ditunggu oleh umat islam dalam menentukan hari lebaran. Artinya beasiswa LPDP ini menjadi pemecah kebuntuhan akan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan karena biaya yang tinggi.
Tiga belas tahun tahun sudah LPDP hadir untuk bangsa, berbagai skema telah dikembangkan oleh manajemen LPDP untuk mewujudkan mimpi-mimpi pemuda pemudi Indonesia. Segala target beasiswa LPDP ini menyisir seluruh profesi mulai, potensi dan jangkuan wilayah sampai ke ujung daerah, artinya siapapun mempunyai hak dan kesempatan yang sama, cukup mereka teridentifikasi sebagai Warga Negara Indonesia.
Sampai disini LPDP ternyata tidak berpuas hati dengan inovasinya, satu inovasinya yang kini juga menjadi primadona paca pemburu beasiswa adalah hadirnya program Beasiswa Pendidikan Indonesia atau dikenal BPI. BPI merupakan program kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan. Diluncurkan pada 22 April 2022 tahun lalu.
Kemampuan LPDP untuk merespon perubahan lingkungan yang dinamis inilah yang disebut dengan dynamic capabilities. Teece, Gary Pisano and Amy Shuen, 1997 dalam jurnal “Dynamic Capabilities and Strategic Management” menjelaskan bahwa kemampuan suatu Perusahaan/organisasi untuk memperbarui kompetensi agar sesuai dengan perubahan lingkungan.
Berbicara BPI, memantik penulis untuk mengulas BPI lebih dalam, karena dengan segala ikhtiyarnya, penulis berkesempatan untuk menjadi salah satu Awarde pada batch 1 tahun 2023 dengan skema Perguruan tinggi Akademik (PTA) khusus profesi dosen. Beberapa skema BPI diantaranya adalah Beasiswa Calon Guru SMK, Beasiswa Pelaku Budaya, Beasiswa Indonesia Maju, Beasiswa Perguruan Tinggi Akademik, Beasiswa Perguruan Tinggi Vokasi, Beasiswa Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Beasiswa Dosen LPTK atau Pendidikan Profesi Guru.
Tahun ini BPI merupakan tahun ke tiga, berdasar data dari BPI sebanyak 5.135 pendaftar dan yang diterima adalah sejumlah 1989. Dari data tersebut menggambarkan adanya keketatan yang cukup tinggi dengan kata lain BPI merupakan beasiswa yang setara dengan LPDP, oleh karenanya butuh effort pagi para pejuang beasiswa. Sangat tidak disarankan untuk mengikuti seleksi BPI ini tanpa adanya persiapan yang matang, jangan sekali-sekali meremehkan proses seleksi.
Sebagai awardee BPI, tentunya kita secara otomatis terikat secara emosional, dan engagement ini tidaklah berhenti pada kontrak beasiswa usai, namun bisa terus menjadi sinergisitas untuk bersama membangun bangsa dari sisi pendidikan. Kira-kira begitulah yang bisa penulis kutip dari pernyatan Ibu Ratna Prabandari selaku Kepala Subbag Umum Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT), hal ini lah yang menjadikan penulis tergeletik untuk menulis opini ini.
Menjadi Awardee BPI selalu dimulai dengan Pembekalan Studi, sebagai salah satu rangkaian dari program BPI. Penulis berkesempatan untuk menjadi peserta yang diundang secara offline di ASEC Tower UNAIR Surabaya. Surabaya dipilih menjadi salah satunya lokasi penyelenggaraan pembelakan studi karena sebagai kota pendidikan dan juga penerima beasiswa terbanyak BPI tahun 2023.
Selama proses pembekalan, penulis mendapatkan insightfull, dimulai dari motivasi, Academic Writing dan Talent Management dengan design pembekalan ini sangat bermanfaat bagi seluruh awarde, oleh karenanya saya merasa bangga menjadi keluarga BPI 2023. Dengan slogan Bakti Kami Untuk Edukasi, BPI telah menunjukkan kontribusi nyatanya untuk Indonesia 2045. Pesen terkahir untuk para generasi penerus bangsa, teruslah berjuang sampai dengan Tuhan tidak mempunyai alasan lain menolak anda sebagai seorang Awarde, Salam Pejuang Beasiswa Indonesia.
* Penulis : Awardee BPI 2023, Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen UNAIR dan Dosen Universitas Brawijaya