Ditemukan beberapa kasus terbaru TB di masyarakat setelah dilakukan screening secara masif.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Penderita penyakit Tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih kerap ditemukan di Kota Malang. Bahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis jika terlambat penanganan akan menyebabkan akibat yang fatal, termasuk kematian.
Menyadari bahaya dan sebagai upaya mewujudkan pengentasan TB di Kota Malang tahun 2030, SSR YABHYSA berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk penanggulangan kasus TB yang waktu pengobatannya cukup memakan waktu ini.
“Jadi SSR YABHYSA Peduli TB ini telah ada di Kota Malang sejak tahun 2021 dan kita juga telah berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kota Malang serta masyarakat dalam penanggulangan TB di banyak kegiatan,“ungkap Dra. Ruly Narulita, M.AP selaku Kepala SSR YABHYSA Peduli TB Kota Malang.
Menurut perempuan ramah ini, berbagai kerja bersama dalam rangka penanggulangan TB telah dilaksanakan seperti penyuluhan dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya hingga penemuan kasus yang dilakukan demi tercapainya eliminasi TB yang ada di kota Malang.
“Namun ini tidak cukup jika hanya komunitas yang bergerak, alhamdulillah karena baik Dinas Kesehatan maupun masyarakat semuanya mau bergerak bersama dalam penanggulangan ini,” ujarnya.
https://youtu.be/WgWCn6RTEEg
Sebagai implementasi kerja dan kolaborasi bersama, mulai tahun 2023 ini SSR YABHYSA dan Dinas Kesehatan bersama masyarakat membentuk RW Bebas TB yang telah dimulai di RW 6 Jodipan.
“Harapan kami setelah kecamatan Sukun, maka empat Kecamatan yang lain di Kota Malang yang akan bersama-sama YABHYSA mewujudkan RW Bebas TB,” pungkas Ruly Narulita.
Dalam pernyataan bersama kolaborasi penanggulangan TB di Kota Malang yang digelar di Hotel Tugu Kota Malang pagi ini (15/12), nampak dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Perwakilan Kepala Puskesmas dan juga undangan lainnya.
Ditemui usai kegiatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, MM., menyampaikan apresiasinya atas kerja bersama yang diinisiasi oleh SSR YABHYSA di Kota Malang ini.
“Jadi kegiatan hari ini untuk memantapkan dan menguatkan penanggulangan kasus TB di kota Malang sudah bagus tapi harus ditingkatkan terutama beberapa hal yang telah kita bahas tadi yakni penuntasan dalam hal pengobatan, investigasi kontaknya yang harus ditingkatkan dan masih banyak balita anak yang harus diobati dengan TB ,” ujar dr Husnul Muarif.
https://youtu.be/ZGd8glXHuic
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dengan berbagai upaya pencegahan TB yang dilakukan oleh masyarakat termasuk oleh SSR YABHYSA ini akan membantu Dinas Kesehatan dalam mendorong program penanggulangan TB ini untuk menjadi lebih baik lagi.
Dengan pemahaman masyarakat yang lebih baik terkait penyakit TB tersebut diharapkan pencegahan penyakit tersebut akan dapat semakin optimal dan meminimalisir jumlah penderita TB di Kota Malang.
https://youtu.be/ubKGaA_Sm2I
Beberapa gejala awal TB yang perlu diwaspadai
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif, MM., menyampaikan masyarakat perlu waspada dan harus segera memeriksakan kesehatan ke instalasi kesehatan terdekat apabila menemui gejala seperti adanya batuk yang tidak kunjung sembuh dan batuknya semakin produktif atau semakin sering saat malam hari.
“Sementara gejala tambahan yang sering muncul antara lain nafsu makannya menurun, berat badannya turun, adanya nyeri dada atau batuk disertai dengan darah,” pungkas dr. Husnul Muarif, MM. (A.Y)