Mengundang Direktur MCC dan Kepala Kanwil Bea Cukai Jatim II sebagai narasumber seminar nasional.
ADADIMALANG.COM | Kampus STIMATA – Sebagai wujud kepedulian dan sinergitas sivitas akademika kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), STMIK PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) Malang menggelar seminar nasional dengan tema ‘UMKM Tumbuh Bersama STIMATA Malang : Kebijakan dan Stategi Literasi Digital Bidang Ekspor untuk UMKM Goes Internasional’ siang hari tadi, Sabtu (03/02/2024).
Dalam kegiatan yang digelar di kampus STIMATA Malang ini menghadirkan Kepala Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Jawa Timur II, Ir. Agus Sudarmadi. M.Sc dan Direktur Malang Creative Center (MCC) Malang Ageng Bagus Armanda sebagai narasumber seminar. Dimana peserta kegiatan merupakan para pelaku UMKM di wilayah Malang Raya.
“STIMATA hari ini mengadakan kegiatan seminar nasional dalam rangka mendorong para pelaku UMKM untuk go internasional sehingga dalam seminar ini kita bicarakan juga tentang aturan atau regulasi yang perlu diketahui oleh pelaku UMKM di Indonesia untuk dapat go internasional,” jelas Ketua Yayasan STMIK Pradnya Paramitha STIMATA, Dr. Astie Darmayantie, ST., MMSI., M.Sc.
Kehadiran para narasumber yang berhubungan erat dengan UMKM dan juga ekspor ini, Astie berharap dapat mendorong para pelaku UMKM untuk naik kelas lagi ke memasuki pasar internasional.
“Kerjasama STIMATA dengan UMKM ini sudah terjalin cukup lama ya, bahkan kami menjadi salah satu universitas dengan Pengabdian Masyarakat dan kerjaasama bersama UMKM dengan jumlah terbanyak pada saat terjadi pandemi Covid-19 yang lalu. Intinya dengan acara ini maka STIMATA berharap dapat bersinergi dan maju bersama-sama,” ungkapnya.
Dengan melakukan sharing knowledge bersama masyarakat pelaku UMKM tersebut menurut Astie menjadi salah satu sumbangsih STIMATA Malang sebagai lembaga pendidikan untuk masyarakat sekitar agar dapat maju bersama untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
https://youtu.be/FFdmcTPfQmY
Ditemui usai memberikan materi seminar, Direktur Malang Creative Center (MCC) Malang yakni Ageng Bagus Armanda menyampaikan melalui kegiatan seminar nasional yang diikuti para pelaku UMKM tersebut maka akan terjalin kerjasama dan networking antar narasumber dan peserta seminar.
“Hingga saat ini banyak sekali teman-teman pelaku UMKM yang mungkin sudah mengetahui apa itu MCC tapi belum tahu apa fungsi dan kegunaannya. Banyak yang sudah datang ke MCC tapi belum tahu sebenarnya potensi yang dapat mereka kerjakan di MCC. Jadi kalau selama ini mereka tahu MCC ini hanya sebagai tempat gratis beraktivitas saja, padahal sebenarnya bisa lebih dari itu seperti menjalin kerja sama dengan pelaku industri ekonomi kreatif dari subsektor lain atau bahkan juga menjalin kerja sama langsung dengan para kolaborator,” ungkap Ageng Bagus Armanda.
Dengan melakukan berbagai kegiatan dan menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di MCC, Ageng berharap akan terjalin kerjasama dan jaringan (networking) sebagai wujud hexahelic yang dapat bermanfaat bagi pelaku UMKM.
Sementara itu, kegiatan Seminar Nasional STIMATA bersama UMKM ini diapresiasi oleh Kepala Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Jawa Timur II, Ir. Agus Sudarmadi. M.Sc., yang juga hadir sebagai narasumber seminar.
“Kami sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini, karena memang di Kementerian Keuangan itu ada konsep government to government to bisnis dan dikombinasikan juga dengan dunia pendidikan yang kita sebut dengan Triplehelix yang merupakan salah satu kerangka dalam implementasi kebijakan khususnya di dalam hal UMKM. Kegiatan hari ini luar biasa sekali, karena kita melibatkan para pelaku UMKM dan para akademisi serta para praktisi untuk berbincang bersama tentang bagaimana UMKM di Malang Raya dapat Go Internasional. Ini sangat luar biasa dan sangat bermanfaat sekali,” ungkap Agus Sudarmadi.
Ditanya dukungan Dirjen Kanwil Dirjen Bea Cukai jatim II kepada UMKM, Agus menjelaskan untuk pengembangan UMKM go internasional telah ada beberapa UMKM yang dipandu untuk dapat melakukan ekspor perdana yang akhirnya berjalan secara terus menerus hingga saat ini melalui program Klinik Ekspor di Kantor Bea Cukai.
“Klinik Ekspor ini menjadi jembatan terkait dengan regulasi atau hal apapun dan sebagai penghubung ke Kementerian dan lembaga lain,” pungkas Kakanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi. (A.Y)