ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Ada yang berbeda dengan kunjungan yang dilakukan di Rumah Prestasi Glintung Go Green (3G) hari ini, Selasa (27/02/2024).
Dalam kunjungan 19 orang mahasiswa dari Amerika yang mengikuti program SIT Study Abroad kali ini, Glintung Go Green (3G) kembali menjadi lokasi tujuan untuk belajar tentang perubahan sosial yang dilakukan masyarakat. Glintung Go Green menjadi salah satu rujukan yang dinilai sukses melakukan perubahan sosial masyarakat untuk menuju kondisi yang lebih baik, khususnya dalam hal lingkungan.
Usai berkunjung ke Wonosari Go Green di RW 19 Wonosari Purwantoro, rombongan kemudian menuju Rumah Prestasi 3G untuk mendapatkan materintentang pembangunan kampung ala Bambang Irianto yang merupakan Pembina Lingkungan Tingkat Nasional dari Kota Malang ini.
Sebelum memasuki sesi materi, para mahasiswa asing dari berbagai kampus di Amerika ini ditunjukkan proses produksi Kripik Tempe merek Ardani yang merupakan pioner Kripik Tempe di Indonesia dan Malang yang masih bertahan hingga saat ini.
Selain mencoba langsung proses mengiris tipis tempe secara manual dengan menggunakan pisau sebelum digoreng, para mahasiswa juga melihat proses produksi Kripik Tempe hingga mencoba rasa kripik tempe yang baru saja selesai digoreng.
“Wah ini enak sekali, crispy,” ujar beberapa mahasiswa Amerika usai mencoba kripik tempe Ardani.
https://youtu.be/legbTNiz5Pg
Ditemui usai memberikan materi, Bambang Irianto menegaskan dirinya sengaja memberikan program yang sedikit berbeda untuk para mahasiswa peserta program SIT kali ini.
“Kunjungan kali ini saya tambahkan suatu pelajaran lagi bahwa di lingkungan yang bagus maka suatu peradaban akan berubah. Peradaban berubah salah satu untuk mempertahankannya adalah harus ada income atau pendapatan bagi warga,” ungkap Bambang Irianto.
https://youtu.be/n2BR9ltWonQ
Menurut pria yang merupakan inisiator pendiri Kampung Glintung Go Green (3G) ini, UMKM menjadi jawaban agar masyarakat tetap memperoleh pendapatan sehingga suatu peradaban dapatbterus bertahan.
“Oleh karena itu saya berikan juga sedikit mata pelajaran tentang UMKM dengan memberikan kesempatan melihat langsung sekaligus sedikit praktik cara membuat kripik tempe merek Ardani yang merupakan kripik tempe pertama di Indonesia. Semoga kesempatan melihat dan praktik ini menjadi pengalaman tak terlupakan yang dapat menambah inspirasi baru bagi mahasiswa dari Washington DC Amerika ini,” pungkas Bambang Irianto.
Para mahasiswa juga nampak antusias melihat dan mencoba berbagai proses pembuatan kripik tempe yang melegenda di Malang ini. (A.Y)