Kunjungi Wonosari Go Green dan Glintung Go Green untuk melihat langsung praktik perubahan sosial masyarakat.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Rumah Prestasi Glintung Go Green (3G) untuk ketiga kalinya menjadi lokasi tujuan mahasiswa asal berbagai negara bagian di Amerika yang mengikuti program SIT Study Abroad yang kantor pusatnya ada di Vermont, Amerika.
Kedatangan 19 mahasiswa asing tersebut ke kota Malang ini diawali dengan melakukan kunjungan ke Kampung Pancasila di RW 19 Wonosari kelurahan Purwantoro pagi tadi, Selasa (27/02/2024).
Dalam kegiatan kunjungan ke kampung yang juga mendapat julukan Kampung Lansia binaan dari Ir. H. Bambang Irianto yang merupakan Pembina Lingkungan tingkat Nasional ini, para mahasiswa nampak cukup antusias menyaksikan berbagai spot hasil kerja warga Wonosari Go Green (WNS), termasuk saat menyaksikan penampilan seni musik dari Dewi Godong 19.
Academic Director Program SIT, Yudhistira Kazuhiro Budiono, MA., menyampaikan program SIT bergerak di bidang edukasi dimana kali ini ada 19 mahasiswa yang mengikuti dari berbagai kampus untuk berkeliling Bali dan pulau Jawa.
“Tema program kalo ini adalah seni, agama dan perubahan sosial dimana salah satu bentuk kerjaasama kami dengan Glintung Go Green (3G) adalah untuk memperlihatkan kerjasama rakyat kebarah perubahan sosial yang mengutamakan lingkungan dan kali ini kami berkunjung ke Glintung Go Green,” ungkap pria yang akrab disapa Kazu ini.
Menurutnya, dengan melihat langsung ke Glintung Go Green mala para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana kerjasama warga sekitar untuk ke arah yang lebih peduli lingkungan.
“Tujuan kami datang ke 3G adalah untuk belajar sistem yang ada dan ditetapkan oleh Glintung Go Green yang berbeda dengan desa atau kampung lain di di Indonesia. Kami berharap para mahasiswa itu dapat mengetahui bentuk sosial di sini dan juga metode-metode yang diterapkan di sini untuk ke arah jauh lebih baik,” ujar Kazu.
Mengingat baru pertamakali datang ke Glintung Go Green (3G), Kazu mengaku tempat yang dikunjunginya sangat menginspirasi mengingat dengan lahan yang terbatas masyarakat dapat bekerjasama untuk menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik.
“Memang belum ideal ya karena ada keterbatasan lahan dan lain sebagainya, namun suasananya sangat nyaman dan masyarakatnya sangat menjunjung gotong royong sehingga dapat menyatukan banyak kepala dan kelompok untuk bersatu mewujudkan keinginan bersama,” ungkap Kazu.
Usai melakukan kunjungan ke berbagai spot di kampung Wonosari Go Green, para mahasiswa juga menikmati sajian seni budaya dan musik yang ditampilkan group Dewi Godong 19. Bahkan para mahasiswa nampak berjoget bersama saat dihibur dengan lagu berjudul Gethuk oleh Dewi Godong 19.
https://youtu.be/legbTNiz5Pg
Sebagai lokasi terakhir kunjungan, 19 mahasiswa dan pendamping Program SIT ini berkunjung ke Rumah Prestasi Glintung Go Green (3G) untuk mengikuti presentasi dari Bambang Irianto yang juga peraih penghargaan Kalpataru untuk kategori Pembina Lingkungan tingkat nasional.
“Jadi SIT Program ini mengkhususkan untuk belajar tentang seni budaya dan perubahan sosial, jadi bukan lingkungan hidup. Meski demikian, Glintung Go Green telah tiga kali ini menjadi lokasi kunjungan,” ungkap Bambang Irianto usai pemaparan materi.
Menurut Bambang, salah satu faktor pemilihan 3G menjadi lokasi belajar adalah karena 3G mampu menunjukkan best practice terkait dengan proses membangun Kampung sehingga terjadi perubahan atau revolusi mental warganya.
“Perubahan sosial yang luar biasa itu yang menginspirasi sehingga menjadi lokasi kunjungan para mahasiswa asal Amerika yang mengikuti program SIT ini termasuk wisatawan dari negara-negara lainnya. Membangun kampung itu harus dilihat sejauh mana perubahan sosial atau perubahan perilaku dari warganya itu dapat terjadi,” pungkas Bambang Irianto.
Para mahasiswa asing dan para pendampingnya tersebut saat berad di Rumah Prestasi 3G juga ditunjukkan secara langsung bagaimana proses pembuatan kripik tempe Ardani yang menjadi pioner kripik tempe di Indonesia dan juga di Malang. (A.Y)