ADADIMALANG.COM | Kampus ABM – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuceçwara kembali menggelar prosesi wisuda yang diikuti 150 orang wisudawan pagi hari ini, Sabtu (27/04/2024).
Dalam kegiatan wisuda semester gasal 2023/2024 di halaman Rektorat STIE Malangkuceçwara tersebut diikuti oleh wisudawan dari jenjang Sarjana Strata 1 (S1), Paska Sarjana (S2), dan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang juga didampingi para orang tua mengikuti seluruh prosesi wisuda kali ini.
Dalam sambutannya, Ketua STIE Malangkuceçwara, Drs. Bunyamin, M.M., Ph.D., menyampaikan beberapa pesan terkait dengan kondisi dan situasi dunia kerja yang mulai dipengaruhi oleh teknologi yang kini lebih didominasi oleh Artificial Intelligence (AI).
“Jadi setelah mereka keluar dari tembok kampus STIE Malangkuceçwara ini, maka mereka akan menghadapi kondisi yang terus berubah dan sangat dinamis dengan keberadaan teknologi dan AI. Nah di tengah-tengah perubahan itu para alumni STIE Malangkuceçwara harus dapat berkompetisi dengan teknologi dan semua yang serba otomatis itu,” ungkap Bunyamin.
Menurut pria ramah ini, untuk dapat berkompetisi di era teknologi dan AI tersebut para wisudawan harus menonjolkan keunikan dari sisi kemanusiaan yang dimiliki.
“Yang pertama kita harus belajar seumur hidup alias tidak boleh berhenti belajar karena dasar-dasarnya telah diberikan di kampus ini tetapi karena teknologi berubah ya kita harus terus belajar. Misalkan saja kita bergabung dengan asosiasi profesi yang menawarkan pelatihan-pelatihan dan seterusnya untuk pengembangan diri, jejaring dan lain sebagainya. Selain itu dalam proses belajar itu harus ada exposure yang lebih banyak, lintas departemen, lintas fungsi dan lain sebagainya supaya memiliki pengayaan ilmu kalau mau sukses,” ungkapnya.
Tekad untuk bekerja keras sebagai manusia menurut Bunyamin menjadi salah satu keunikan yang akan berujung pada penguasaan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk masyarakat, termasuk memiliki empati dan simpati sehingga jika mampu menciptakan AI maka Ai yang dihasilkan juga akan memiliki keunikan.
“Jangan lupa attitude perlu di-embrace secara keseluruhan ya terlebih sudah bertahun-tahun kuliah di STIE Malangkuceçwara yang selain memberikan hard skill juga soft skill dimana attitude itu yang akan membedakan alumni STIE Malangkuceçwara,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Humas STIE Malangkuceçwara, Benita Rachmania, SE., MM., menyampaikan bahwa sebagai wujud keseriusan STIE Malangkuceçwara dalam mengantisipasi dan menangani adanya perundungan dan kekerasan seksual di wilayah kampusnya, maka KetuaSTIE Malangkuceçwara telah memutuskan untuk membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
“Satgas ini telah dibentuk sejak semester lalu dimana PPKS ini dapat menjadi wadah para mahasiswa ataupun civitas akademika STIE Malangkuceçwara untuk konsultasi, curhat terkait perundungan ataupun kekerasan seksual. Namun alhamdulillah sampai saat ini belum pernah terjadi perundungan atau kekerasan seksual di dalam kampus ini sehingga curhat atau konsultasi yang dilakukan terkait madalah keluarga atau perkuliahan,” ungkap perempuan yang akrab disapa Nia ini.
Satgas PPKS yang dibentuk ini menurut Nia beranggotakan dosen, tendik dan juga mahasiswa sebagai upaya agar jika ada mahasiswa yang ingin berkonsultasi dapat merasa lebih nyaman karena bercerita dengan sebayanya.
Kebaradaan ruang terbuka yang lebih mendominasi daripada bangunan di kampus STIE Malangkuceçwara membuat wisudawan dan orangtua memanfatkannya menjadi spot mendokumentasikan momen-momen bersejarah dalam kehidupan mahasiswaSTIE Malangkuceçwara saat telah lulus menempuh pendidikannya saat ini.. (A.Y)