ADADIMALANG.COM | Kota Batu – Mengambil tema ‘Menavigasi Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia di Era Antroposen’, sebanyak 230 orang pimpinan dan perwakilan berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri mengikuti kegiatan simposium nasional yang digelar selama dua hari mulai hari ini, Kamis (02/05/2024).
Kegiatan simposium yang dilaksanakan oleh STIE Malangkuçeçwara tersebut merupakan salah satu kegiatan dipenghujung hibah yang didanai oleh Erasmus+ yang didukung pula oleh Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN) yang memiliki ratusan anggota dari berbagai perguruan tinggi.
“Simposium ini tentu terkait dengan kepemimpinan, termasuk di perguruan tinggi dimana tema simposium ini diambil karena kita melihat sudah sedemikian rupa dampak perilaku manusia terhadap lingkungan yang kita tempati ini,” ungkap Ketua STIE Malangkuçeçwara, Drs Bunyamin. MM., Ph.D.
Menurutnya, perlu peran dari Perguruan Tinggi melalui para pemimpin perguruan tinggi dimana hingga saat ini peran perguruan tinggi dalam menjaga lingkungan masih bersifat sporadis.
“Ke depan perlu dimasukkan dalam kurikulum hingga melakukan edukasi kepada para mahasiswa untuk turut serta menjaga lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu dalam simposium ini kami menghadirkan banyak narasumber termasuk akademisi yang membahas tentang kondisi lingkungan saat ini, permasalahan hingga solusi yang dapat dilakukan,” ujar pria yang akrab disapa Benny ini.
https://youtu.be/WFRUhEbS4AM
Dengan mengikuti simposium ini, Benny berharap para Pemimpin ataupun perwakilan Perguruan Tinggi akan memiliki kepemimpinan yang kuat yang mampu menghasilkan kebijakan yang tepat dan mempengaruhi lingkungan.
“Sudah waktunya perguruan tinggi ini berkolaborasi bersama termasuk dalam hal lingkungan sehingga akan mampu memberikan dampak yang signifikan pada lingkungan yang masih ingin kita tempati ini kan sehingga menjadi lebih baik lagi ke depannya,” pungkas Benny.
Berbagai narasumber dihadirkan untuk mengisi simposium aelama dua hari ini seperti iHiLead Project Leader dari University of Gloucestershire UK, Prof David Dawson, Anggota Majelis Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ahmad Muttaqin, Guru Besar Universitas Padjadjaran, Prof Tri Hanggono Achmad, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Provinsi Jawa Timur, Prof Dyah Sawitri dan narasumber lainnya. (A.Y)