ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Di momen peringatan HUT ke-110 kota Malang, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM melaunching buku yang berjudul ‘Balaikota Menulis’. Buku yang diproduksi oleh Bappeda Kota Malang tersebut berisi tulisan-tulisan dari para pejabat Kota Malang termasuk Pj Wali Kota Malang. Selain itu, ada beberapa tulisan yang dibuat oleh guru dan banyak penulis lainnya yang berisi tentang Kota Malang.
Usai dilaunching, Wahyu Hidayat juga membagikan buku Balaikota Menulis tersebut ke beberapa undangan yang hadir saat upacara HUT le-110 Kota Malang tanggal 1 April 2024 lalu.
Ditemui terpisah, Wahyu Hidayat menjelaskan tujuan pembuatan buku Balaikota Menulis tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada para pejabat dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di kota Malang untuk dapat menuangkan ide, hobi atau pengalaman dan lain sebagainya yang dituangkan dalam sebuah buku.
“Jadi isi buku Balaikota Menulis itu adalah kumpulan tulisan dari banyak orang, dengan cara ini akhirnya semuanya turut menulis ide, harapan dan pandangannya terkait Kota Malang. Kurang lebih ada sekitar 20 tulisan termasuk saya juga. Tidak banyak hanya dua lembar saja yang bercerita sejak saya mulai masuk di kota Malang hingga saya memimpin Kota Malang hingga saat ini,” ungkapWahyu Hidayat.
Buku Balaikota Menulis yang berisi 193 halaman ini juga berisi tulisan dari beberapa mantan Wali Kota Malang sepert Drs. Peni Suparto, M.A yang menulis tentang Sinergi Gagasan Untuk Kota Malang Di era Revolusi Industri 4.0, H. Moch. Anton yang menulis tentang Bis Halokes Kebijakan Pro Pelajar Di Kota Pendidikan, Drs. H. Sutiaji yang menuliskan beberapa seri tulisan dengan beberapa judul seperti M.A.C.I.T.O, T.O.L.E.R.A.N.S.I dan empat seri tulisan lainnya.
Pj Wali Kota Malang,Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM juga turut serta mengisi buku tersebut dengan tulisan yang berjudul Kulihat, Kudengar, Kurasa (Mengemban Dengan Panca Indera) yang berisi konsep berfikirnya sejak diberi amanah sebagai Pj Wali Kota Malang.
“Sebagai seorang putra daerah yang lahir dan besar di kota Malang, mimpi masa kecil seakan menjadi nyata. Saya mengingat lagi kenangan masa kecil ketika saya berdiri di depan pagar rumah dinas Wali Kota. Karena rumah saya tidak jauh dari rumah dinas, dan beberapa kali hal itu saya lakukan. Yah, itu adalah kepolosan seorang anak kecil yang pasti punya cita-cita tinggi, dan dengan segala keluguan bermimpi jadi pemimpin di kota Malang,” ujar Wahyu Hidayat mengawali tulisannya.
Di akhir tulisannya, Wahyu Hidayat menyampaikan tulisan tersebut hanyalah uluran mimpi seorang Wahyu Hidayat, putra daerah yang pernah bermimpi dengan segala kepolosan saat kecil dulu.
“Waktu terus berjalan dan nantinya masa ini akan usai, goresan langka dan sumbangsih pikiran ingin saya upayakan untuk kota Malang ini agar kota ini menjadi kota yang mbois dan mari berselaras untuk kota Malang yang berkelas,” pungkas Wahyu Hidayat. (A.Y)