Berupa tempat makan di areal Pondok Pesantren yang terbuka untuk umum dengan harga yang sangat terjangkau.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Sebagai Pondok Pesantren dengan konsep modern, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang kian memperkuat semangat mengembangkan atmosfer entrepreneur (kewirausahaan) di dalamnya.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Prof. KH. Mohammad Bisri menyampaikan bahwa Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh memiliki tiga misi yang ingin dicapai dan dilaksanakan.
“Misi yang pertama adalah menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas atau bermutu, kemudian yang kedua menghasilkan SDM yang berakhlak baik (akhlaqul karimah), dan menghasilkan anak-anak atau lulusan yang memiliki jiwa mandiri atau kemandirian. Salah satu cara menciptakan jiwa mandiri itu adalah melalui jalan bisnis atau entrepreneur,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Brawijaya (UB) ini.
Dengan memberikan pendidikan kewirausahaan (entrepreneur) tersebut maka lulusan dari pondok pesantren ataupun sekolah di areal Bahriuil Maghfiroh ini juga dapat menjalankan berbagai profesi yang ada.
“Kan tidak semua lulusan Bahrul Maghfiroh itu menjadi Kyai, bisa jadi ada yang menjadi Rektor Perguruan Tinggi kelak ataupun menjadi seorang pengusaha. Apalagi kalau menurut Ciputra itu Indonesia akan dapat menjadi makmur jika 10 persen penduduknya menjadi entrepreneur, dan saat ini masih di angka tiga hingga empat persen. Itu kenapa kemudian saya jalankan konsep entrepreneur pondok pesantren,” ungkap KH M. Bisri.
Beberapa usaha yang telah dijalankan di pondok pesantren Bahrul Maghfiroh dan mulai menampakkan hasil antara lain pengembangbiakan Anggrek, Jamur, Ikan Koi hingga unit usaha yang baru dioperasionalkan seminggu yang lalu ini.
“Seperti budidaya Anggrek itu juga laku dijual secara online, bahkan untuk pengembangan Ikan Koi dengan nama Pondok Koi ini termasuk yang paling lengkap dan paling bagus di Malang Raya. Sudah terima perawatan ikan Koi yang tengah sakit hingga penitipan Ikan Koi dan perawatan kolam ikan Koi lho. Semuanya itu santri yang menjalankan. Yang mengurusi unit usaha Ikan Koi ini sekarang sudah mau menjadi calon sarjana dari Fakultas Perikanan, dan telah menjadi pakar Ikan Koi,” ujar KH. Bisri.
Dengan menjalankan unit usaha pondok sebagai perwujudan kewirausahaan, para santri diharapkan selain memahami ilmu agama juga akan memiliki ilmu bisnis khususnya kewirausahaan di berbagai bidang usaha yang ada.
“Kalau Warung BM ini memang saya konsep seperti ini dimana para pelanggan akan dapat mengambil makanannya sendiri (prasmanan) dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari mahasiswa, masyarakat umum hingga orang tua dan santri pondok pesantren kita,” ungkap Bisri.
Mengambil segmen umum dengan menawarkan menu tradisional dengan berbagai jenis masakan yang dihadirkan setiap hari oleh chef yang berpengalaman diyakini Warung BM ini akan menjadi salah satu tempat makan favorit berbagai kalangan di sekitar Pondok Pesantren ataupun di Malang Raya ini.
“Setiap minggu kan ada waktunya orang tua untuk sambang putranya yang mondok di Bahrul Maghfiroh sehingga Warung BM ini dapat menjadi tempat makan orang tua dan santri, dan ternyata sejak dibuka sudah ramai dengan orang tua santri yang datang. Kita juga ada menu minuman khas rempah-rempah yang racikannya dibuat oleh santri kita yang telah bersertifikat sebagai Barista juga,” tegas Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh bangga.
Program entrepreneur di Bahrul Maghfiroh telah dimulai sejak tahun 2019 dimana KH Bisri menegaskan dirinya tidak mau konsep usaha yang dibangunnya hanya sekadar berjalan saja sehingga para santrinya diberangkatkan mengikuti berbagai pelatihan bersertifikat.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia, Syamsul Mahmud yang menyampaikan bahwa setiap santri yang mengelola unit usaha Ponpes Bahrul Maghfiroh tersebut benar-benar memiliki kemampuan setelah mengikuti berbagai pelatihan sesuai bidangnya.
“Jadi keterampilan mereka benar-benar nyata setelah diikutkan pelatihan baik itu pembudidayaan Anggrek, Ikan Koi, jamur, kambing dan lain sebagainya. jadi kita memang tidak main-main dalam hal pengembangan unit usaha di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh ini,” tegas Syamsul.
Pembukaan Warung BM sebagai salah satu unit usaha baru di Ponpes bahrul Maghfiroh tersebut mendapat apresiasi positif dariKetua Persatuan Hotel dan restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki yang berkesempatan hadir langsung dan menikmati sajian menu Warung BM tersebut.
“Saya pikir konsepnya menarik dan insyaAllah akan dapat berkembang dengan berbagai potensi yang ada. Bahkan jika bisa, menurut saya Bahrul Maghfiroh ini harus memiliki unit usaha berupa hotel syariah, nanti akan didukung oleh PHRI Kota Malang pastinya,” ungkap Agoes.
Sebagai salah satu bentuk dukungannya, PHRI Kota Malang menawarkan kepada Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh untuk mengikutsertakamn chef Warung BM untuk mengikuti sertifikasi yang digelar oleh PHRI Kota Malang. (A.Y)