Kota Malang, ADADIMALANG.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan pentingnya penguatan tata kelola dan integritas Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam menghadapi tantangan struktural dan eksternal mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Issabella Wattimena, dalam Seminar Nasional Forum Komunikasi Dewan Komisaris BPD Seluruh Indonesia (FKDK-BPDSI) yang diadakan di Malang pada Kamis kemarin (16/01/2025).

“BPD perlu mewaspadai dampak dari berbagai risiko yang berkembang, seperti serangan siber, salah saji laporan keuangan, dan dampak risiko geopolitik terhadap sektor riil,” ujar Sophia dalam sambutannya.
Menurutnya, perbaikan tata kelola adalah kunci agar BPD mampu menghadapi tantangan di masa depan.
Sophia menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis ini telah dirumuskan dalam Roadmap Penguatan BPD 2024-2027 yang mencakup tiga fokus utama yakni penguatan tata kelola, manajemen risiko, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Penerapan tata kelola yang baik harus melibatkan semua tingkatan dalam organisasi, didukung oleh pengawasan aktif dari Dewan Komisaris,” tambahnya.
Sophia juga menyoroti pentingnya peran Dewan Komisaris dalam memastikan prinsip tata kelola diterapkan secara menyeluruh. Selain itu, optimalisasi peran komite audit dinilai esensial untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
“Satuan Kerja Audit Internal harus memiliki jalur pelaporan yang independen kepada Komite Audit agar pengawasan berjalan maksimal,” tegasnya.
Dalam seminar tersebut, Sophia juga membahas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan langkah-langkah dukungan OJK untuk meningkatkan penyaluran kredit, terutama pada program-program prioritas pemerintah, seperti Program 3 Juta Rumah dan peningkatan pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhi Karyono menyampaikan harapannya agar BPD mampu menjadi mitra strategis pemerintah.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor perbankan, dan masyarakat dalam menciptakan kebijakan yang inovatif dan adaptif.
“Kolaborasi adalah kunci utama dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Adhi.
Seminar ini menjadi momen penting bagi BPD untuk memperkuat sinergi dan komitmen dalam menjalankan fungsi sebagai penggerak ekonomi daerah. Dengan penguatan tata kelola dan dukungan aktif dari berbagai pihak, BPD diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. (A.Y)