Kota Malang | ADADIMALANG.COM — Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengingatkan pentingnya penegakan hukum yang tegas untuk menjaga ketertiban masyarakat dan mendorong iklim investasi di Jawa Timur. Segala bentuk tindakan premanisme, menurutnya, tidak boleh dibiarkan berkembang.
“Sejak periode pertama kami, targetnya jelas: dunia usaha dan masyarakat harus terlindungi dari aksi-aksi di luar aturan. Semua bentuk keresahan harus diproses lewat jalur hukum,” kata Emil saat ditemui usai acara Retret Jatim 2025 di Pusdikarhanud, Kota Batu, Sabtu (27/4/2025).
Emil menyebutkan bahwa sinergi kuat antar aparat dan pemerintah daerah mampu membuahkan hasil positif, seperti dalam kasus OTT pemerasan terhadap pabrik di Pasuruan yang berhasil diungkap pihak kepolisian.
“Forkopimda menjadi kunci dalam sinergi ini. Polisi menangani pelanggaran hukum, sementara Satpol PP menangani pelanggaran perda. Semua memiliki ruang dan peran masing-masing,” jelasnya.
Di sisi lain, Emil juga menyoroti pentingnya etika dalam menyampaikan aspirasi. Ia meminta agar perselisihan bisnis tidak dibawa ke ranah pribadi.
“Kalau ada masalah usaha, silakan suarakan di area bisnis, bukan dengan mengganggu rumah pribadi. Jangan sampai mengganggu penghidupan masyarakat luas,” tegas Emil.
Untuk diketahui, sepanjang 2024, Jawa Timur berhasil menarik investasi senilai lebih dari Rp130 triliun, menempati posisi kedua nasional, sebagaimana dilaporkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (Shel/AY)