Tokoh Politik Malang Raya hadiri dialog ‘Petahana atau Calon Baru’

banner 468x60

Kota Malang – Semakin mendekati pergantian tahun 2017 menuju tahun 2018 saat dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Malang yang disebut-sebut dengan tahun politik kota Malang, setiap hari semakin menarik dengan kejutan-kejutan politik yang muncul. Termasuk kehadiran beberapa tokoh politik Malang Raya dalam satu tempat untuk mengikuti acara dialog politik dengan tema ‘Petahana atau Pemimpin Baru’ yang dilaksanakan di Resto Cafelogi di jalan Besar Idjen kota Malang, Sabtu siang (25/11).

Hadir dalam acara dialog yang dimulai pukul 11.30 Wib itu antara lain Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban yang juga mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Malang, Ketua DPD Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Ketua LPP PKB Kota Malang, Arif Wahyudi, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Malang, Abdul Hakim yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD kota Malang, Dewan Penasihat Partai Nasdem Jawa Timur, Geng Wahyudi dan Komisioner KPUD Kota Malang, Ashari Husein yang hadir dalam kapasitas pembicara dalam dialog tersebut.

Bacaan Lainnya

Diskusi tentang Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) kota Malang yang pertama kali dilaksanakan di Kota Malang tersebut mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat dan tokoh-tokoh kota Malang yang terlibat dalam pesta demokrasi kota Malang tahun 2018 mendatang seperti Ketua Tim V DPC PDI Perjuangan Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, Sekertaris DPD PAN Kota Malang, Dito Arief, Direktur Hasta Komunika, Anas Muttaqin hingga salah satu kandidat Bacalon Wali Kota Malang, Wahyu Eko Setiawan.

Acara dialog tersebut berjalan sangat meriah karena hampir semua tokoh yang terlibat dan berkepentingan dalam momen Pilkada kota Malang tahun 2018 mendatang itu angkat bicara. Penyampaian pikiran yang menarik dari salah satu pembicara yakni M. Genk Wahyudi mendapatkan banyak apresiasi dan respon dari para undangan yang hadir dalam dialog tersebut, karena Dewan Penasihat Partai Nasdem Jawa Timur tersebut justru mengkritisi tentang munculnya kondisi untrust di kota Malang yang membuat masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat menginginkan muncul figur baru selain petahana (incumbunt).

“Saya temukan di lapangan banyak yang merasa tidak puas dengan hasil pembangunan kota Malang yang menyebabkan munculnya untrust di masyarakat yang akan membahayak bagi petahana jika tidak segera dilakukan perbaikan,” ujar Genk Wahyudi.

Bahkan Genk Wahyudi menyatakan jika hanya ada dua pasangan yang maju dalam momen Pilkada kota Malang tahun 2018 mendatang, maka Petahana akan kalah dibandingkan dengan Pemimpin Baru.

“Pemimpin harus memiliki beberapa elemen yang wajib dimiliki yaitu keberanian, integritas, pintar, mengerti kondisi masyarakat dan yang terpenting adalah memberikan solusi atas keluhan masyarakat. Kota Malang membutuhkan sosok pemimpin yang revolusioner yang mampu membawa kebaikan bagi masyarakat,” pungkas pria yang dikenal dengan gaya bicara yang ‘blak’-blakan’ ini. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan