Kota Malang – Setelah selama tiga hari mengikuti workshop start up yang dilaksanakan oleh STMIK ASIA Malang bekerjasama dengan Aptikom, para peserta kegiatan workshop yang berasal dari berbagai kampus di Malang dan sekitarnya tersebut ternyata telah menghasilkan beberapa solusi permasalahan yang ada di masyarakat.
Kepala Program Studi Teknik Informatika STMIK ASIA, Rina Dewi Indahsari menjelaskan bahwa sebelum proses pembuatan start up dilakukan maka para peserta workshop melakukan validasi ide dengan melakukan survey secara langsung kepada masyarakat.
“Pada hari pertama mereka melakukan validasi ide dengan melakukan survey ke masyarakat secara langsung agar mengetahui apakah ide mereka yang akan dijadikan aplikasi start up tersebut memang benar-benar dibutuhkan atau tidak. Jika dibutuhkan maka bisa dilanjutkan, dan jika tidak mungkin harus diganti ide yang lainnya,” ujar Rina.
Memasuki hari kedua menurut Rina, para mahasiswa yang menjadi peserta workshop melakukan presentasi validasi ide yang akan dibahas bersama tentor workshop yang merupakan pelaku bisnis digital creative start up.
“Dan pada hari ketiga hari ini, para peserta melakukan presentasi produk sembari berlatih presentasi di depan konsumen serta investor yang akan mendanai proyek mereka yang sudah berbentuk prototipe,” ujar Kepala Prodi Teknik Informatika STMIK ASIA ini.
Dari hasil validasi ide yang dilanjutkan dengan pembahasannya, akhirnya terpilih sembilan ide yang dinilai cukup brilian karena bisa menjawab kebutuhan dan memecahkan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Ke sembilan ide start up hasil Workshop Start Up di STMIK ASIA ini antara lain ‘OM Job’ yang merupakan aplikasi untuk memenui kebutuhan rumah tangga dalam hal perbaikan kerusakan di rumah, ‘Kepoin Kota’ yang akan membantu UMKM di sebuah kota untuk pengembangan usahanya, ‘Asiswa’ yang merupakan aplikasi Asisten Siswa Siswi SMA untuk menuju perguruan tinggi, ‘Arema SC’ sebagai tempat menampung pengaduan dari masyarakat tentang pelayanan masyarakat dari pemerintah, ‘O-nkel’ yang merupakan aplikasi Online Bengkel bagi masyarakat yang membutuhkan, ‘Verdict Of Law’ yang akan menjadi aplikasi masyarakat yang membutuhkan jasa layanan hukum dari para pengacara, notaris ataupun pakar hukum lainnya, ‘Pus-On’ yang bisa mengefektifkan dan mengefisiensikan layanan pendaftaran di Puskesmas yang selama ini terkesan lama dan kurag efektif, ‘ManBar’ yang akan dibutuhkan para wisatawan sebagai Penyedia Jasa Tour Guide.
Salah satu ide yang dinilai brilian adalah ide start up ‘Verdict of Law’ hasil kreatifitas dari Akmad Sandi, Rizal Alden, Luqman Al Hakim, Anjar Kurnia Jaya dan Kristian Sinatra yang menemukan kesulitan masyarakat dalam mencari bantuan hukum saat mengalami permasalahan hukum.
“Setelah kami survei banyak orang yang memang mengeluhkan tentang susahnya mencari pengacara terutama sesuai dengan kebutuhan mereka maupun dengan keuangan mereka. Maka dari itu kami memvalidasi hasil survei kami dengan membuat layanan aplikasi ini Verdict of Law yang berguna untuk membantu masyarakat dalam mencari bantuan hukum entah itu pengacara, notaris ataupun ahli hukum lainnya bisa menggunakan aplikasi ini,” ujar Akmad Sandi.
Menurut Sandi, ke depannya aplikasi tersebut akan berkolaborasi dengan seluruh firma hukum maupun ahli hukum di seluruh Indonesia, dimana salah satu fitur di dalamnya nanti akan bisa melakukan konsultasi hukum secara online maupun bertemu ke kantornya hukum setelah adanya transaksi pembiayaan.
“Nanti juga akan ada filter pencarian pengacara yang disesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh masyarakat,” ujar Sandi. (A.Y)