Kota Malang – Calon Wali Kota Malang Petahana (incumbunt) M. Anton kembali menegaskan bahwa akan melanjutkan program-program selama dirinya menjabat sebagai Walikota Malang (periode 2013-2018) yang sudah baik dan dianggap bagus oleh masyarakat.
“Kita Ini kan tidak sama seperti (paslon) yang lain, kesehatan dan pendidikan tetap kita prioritaskan tapi bagaimana ekonomi kerakyatan juga harus kita optimalkan. Ini sesuai dengan harapan masyarakat. Apalagi ini era globalisasi, supaya masyarakat tidak tertinggal karena daya saing global semakin tinggi,” ujar M. Anton di sela-sela blusukannya ke Pasar Tawangmangu pagi ini, Senin (19/2).
Salah satu wujud bahwa dunia pendidikan menjadi salah satu concern Abah Anton adalah diraihnya penghargaan Dwija Praja Nugraha oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada akhir tahun 2016 silam, dimana penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi guru-guru yang tergabung dalam wadah organisasi PGRI kepada kepala daerah yang dinilai berkomitmen dalam memajukan kualitas pendidikan juga mensejahterakan tenaga guru.
Pemberian penghargaan Dwija Praja Nugraha harus melalui 16 indikator penilaian dimana salah satunya adalah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bidang pendidikan sebesar 20% di luar gaji guru yang ternyata telah dilaksanakan di kota Malang, termasuk adanya pencairan pemberian insentif tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sebesar Rp.450 ribu/bulan dari APBD Kota Malang untuk peningkatan kesejahteraan para guru .
“Penghargaan tersebut adalah wujud komitmen dan kesungguhan kita dalam memajukan dunia pendidikan yang terepresentasikan dari pengalokasian anggaran pendidikan yang signifikan, dukungan terhadap organisasi profesi guru khususnya PGRI, sinergi kuat antara Pemerintah Daerah dengan para pendidik serta langkah langkah upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran di kota Malang,“ ujar Abah Anton.
Menurut Abah Anton, penghargaan tersebut didapatkan berkat dukungan dan kebersamaan dari semua elemen pembangunan di kota Malang baik legislatif, kelompok masyarakat dan khususnya para guru.
“Penghargaan Dwija Praja Nugraha ini sebagai salah satu bentuk apresiasi atas kerja nyata Abah Anton yang komitmen dalam memajukan pendidikan dan juga kesejahteraan insan pendidikan Kota Malang,” tandasnya.
Memasuki hari ke empat kali ini, Pasangan Calon Abah Anton dan Syamsul Mahmud (ASIK) melakukan blusukan ke pasar tradisional di Kecamatan Lowokwaru seperti di pasar Dinoyo dan pasar Tawangmangu, dimana keduanya berdialog serta menyerap aspirasi dan masukan dari pedagang pasar yang dilanjutkan dengan meresmikan posko Rumah ASIK di daerah Cengger Ayam Kota Malang. (A.Y)