Kota Malang – Menyadari konsekuensi dari peraturan Menritekdikti tentang penulisan jurnal ilmiah sebagai salah satu prasyarat kenaikan pangkat dan jabatan, serta untuk menciptakan kultur akademik yang baik, Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang melaksanakan workshop tentang penulisan jurnal internasional mulai pagi hari tadi, Kamis (26/04).
Workshop yang diikuti para dosen pengajar dan Lektor serta Profesor di lingkungan Unidha Malang ini menghadirkan dua pemateri yang sudah ahli di bidang penulisan jurnal ilmiah khususnya jurnal internasional, yakni Puji Handayati dari Universitas Negeri Malang serta Mohd. Rizal Palil dari University Kebangsaan Malaysia.
Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang, Suko Wiyono dalam sambutannya berharap workshop tentang penulisan jurnal internasional tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan sehingga bisa menciptakan kultur akademik yang bagus dengan mengguatkan penelitian dan jurnal.
“Jadikanlah penelitian dan penulisan jurnal ilmiah itu sebagai sebuah habit, sehingga akan mengangkat nama Unidha serta Indonesia melalui karya-karya tulis ilmiah kita,” ungkap Suko Wiyono.
Diakui oleh Suko Wiyono bahwa selama ini untuk kepentingan naik pangkat dan jabatan fungsional dosen lektor ataupun lektor kepala memang mengalami kesulitan karena saat ini diperlukan penulisan karya ilmiah jurnal internasional utamanya yang terindeks scopus sebagai prasyaratnya, sehingga diadakan kegiatan workshop kali ini sebagai solusinya.
“Selain bisa mendapatkan kenaikan dengan jurnal internasional yang ditulisnya itu, juga dapat reward dari kampus serta pemerintah. Makanya kita galakkan untuk semakin mengintenskan penulisan jurnal ilmiah di Unidha ini,” ujar Suko Wiyono.
Sementara itu salah satu pemateri dari Universitas Negeri Malang, Puji Handayani menyatakan materi yang akan diberikan lebih kepada hal-hal teknis yang memang perlu dilakukan saat melakukan penulisan jurnal internasional.
“Materi saya nanti lebih kepada bimbingan teknis terkait bagaimanakah menulis jurnal itu dan bagaimana kiatnya bisa tembus di jurnal internasional, kemudian bagaimana melihat index tulisan kita itu. Semoga setelah workshop ini akan ada draft artikel yang sudah siap untuk dipublikasikan,” ungkap Puji Handayani.
Puji yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komisariat Malang Raya ini menilai bahwa kelemahan para akademisi dalam menulis jurnal internasioal selama ini adalah penguasaan teknis penulisan dan kemampuan penguasaan bahasa inggris yang menjadi kendala terbesar yang memerlukan solusi pemecahannya.
Mohd. Rizal Palil sengaja dipilih untuk menjad pemateri menurut Puji Handayani untuk bisa mendapatan kiat dan rahasia dari University Kebangsaan Malaysia yang masuk jajaran universitas terbaik di Malaysia dan sudah sukses dalam hal penulisan jurnal internasional. (A.Y)