Kota Malang – Kondisi kesehatan yang menurun atau selama menjalani proses pengobatan ataupun perawatan seringkali membuat pasien kurang memperhatikan kondisi diri sendiri. Dengan wajah yang pucat dan penampilan yang kurang terurus tentunya akan mempengaruhi pandangan orang lain yang berinteraksi dengan si pasien ataupun psikologi pasien itu sendiri. Berkaca dari kondisi yang seperti itu setiap harinya, membuat Yayasan Kupu Parahita Indonesia dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan beberapa sponsor lain menggelar acara seminar, Talkshow hingga Kelas Kecantikan (Beauty Class) bagi para penderita Lupus.
“Kegiatan ini kita laksanakan juga untuk memperingati Hari Lupus Dunia yabg diperingati setiap tanggal 10 Mei,” jelas Ketua Umum Yayasan Kupu Parahita Indonesia, Elvira Sari Dewi di sela-sela acara pagi hari tadi, Minggu (06/05).
Seminar yang mengambil tema ‘Tetap Cantik Dengan Lupus’ tersebut diikuti oleh para pengidap Lupus, pendamping pasien yang berasal dari pihak keluarga, mahasiswa, petugas medis hingga masyarakat umum yang ingin tahu lebih banyak tentang penyakit lupus.
“Tema Tetap Cantik Dengan Lupus ini sengaja kita ambil agar memberikan semangat dan spirit kepada para pengidap penyakit lupus ang seringkali down atau drop semangatnya sehingga kurang atau bahkan tidak memperhatikan kondisi dan perawatan tubuhnya. Padahal dengan tetap cantik atau menarik itu akan membuat orang di sekitar si pasien tetap nyaman berinteraksi sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri serta semangat hidup pasien itu juga,” ungkap Elvira Sari Dewi.
Menurut Elvira, data pasien penyakit Lupus di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang diketahui jumlahnya mencapai seribu orang, tetapi data yang berhasil terkumpulkan di Yayasan Kupu Parahita Indonesia baru mencapai 125 orang pengidap Lupus, sehingga masih banyak pasien yang belum terdata hingga saat ini.
“Pengetahuan masyarakat tentang penyakit Lupus ini sudah semakin baik. Yayasan Kupu Parahita Indonesia juga sering turun ke desa-desa. Bahkan di tahun 2015 di FKUB didirikan pusat kajian Lupus yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Tetapi masih banyak juga yang belum tahu atau faham tentang penyakit Lupus ini,” ungkap Elvira.
Elvira lebih lanjut mengingatkan agar masyarakat juga segera memeriksakan dirinya ke rumah sakit atau pusat kesehatan jika merasa memiliki tanda-tanda penyakit Lupus pada dirinya atau keluarganya agar bisa segera mendapatkan penanganan.
“Masyarakat bisa melakukan Periksa Lupus Sendiri (Saluri), dimana jika ada 4 tanda maka ada kemungkinan mengidap penyakit Lupus dan harus segera ditangani,” pungkas perempuan ramah ini. (A.Y)
Ada 11 item yang perlu diwaspadai saat melakukan Periksa Lupus Sendiri (Saluri), antara lain :
1. Sendi sering sakit lebih dari 3 bulan ;
2. Jari Tangan dan Kaki Pucat Kaku dan tidak nyaman saat kedinginan bahkan bisa berwarna ungu ;
3. Pernah sariawan lebih dari 2 minggu ;
4. Mengalami kelainan darah ;
5. Wajah pernah ada rona merah ;
6. Sering demam di atas 38 derajat ;
7. Sering nyeri dada saat menarik nafas ;
8. Sering lemas dan tak berdaya ;
9. Hypersensitif terhadap sinar matahari ;
10. Terdapat protein pada urine ;
11. Pernah kejang.
*) Alamat Yayasan Kupu Parahita Indonesia di jalan Kawi nomor 31 kota Malang.