Kota Malang – Setelah mengikuti proses seleksi selama dua hari, akhirnya terpilih empat tim terbaik yang masuk babak final kompetisi National Economic Debate Competition (NEDC) hari ini, Minggu (13/05).
Kegiatan NEDC tahun kedua yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang (FE UM) ini diikuti oleh 44 tim dari 30 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.
Memasuki babak final NEDC yang digelar sore hari ini, mempertemukan empat tim yang akan diposisikan sebagai pihak yang pro dan kontra terkait satu tema rahasia yang akan dibacakan oleh dewan juri.
Babak final tahap pertama mempertemukan tim dari Universitas Gajahmada (UGM) sebagai pihak yang pro dan tim dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sebagai pihak yang kontra dari tema terkait dengan rencana Presiden Joko Widodo yang ingin memberikan pinjaman kepada mahasiswa (loan student).
Tim Rajawali dari Universitas Brawijaya sebagai pihak yang pro dan tim dari Universitas Internasional Semen Indonesia sebagai pihak kontra bertemu di tahap kedua babak final.
Salah satu dewan juri dari Universitas Negeri Malang (UM), Yohanes Hadi Soesila mengakui bahwa peserta National Economic Debate Competition (NEDC) tahun kedua ini memiliki daya juang serta konsentrasi yang tinggi.
“Dalam kompetisi ini para mahasiswa yang menjadi peserta NEDC belajar mengerti dan memahami suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda dan melihat dari sisi yang obyektif dan banyak sisi,” ungkap Yohanes.
Para peserta NEDC tahun 2018 kali ini menurut Yohanes memiliki pemikiran yang cemerlang dan kualitas yang bagus dimana dalam proses seleksi hingga babak final sering muncul ide, pendapat dan saran tentang kebijakan pemerintah yang cukup menarik.
“Para mahasiswa peserta NEDC ini melihat suatu permasalahan dari banyak sisi yang jika dikumpulkan dan dibukukan maka ide, saran dan solusi dari mereka ini bisa menjadi referensi yang bagus,” ungkap Yohanes.
Sementara itu perwakilan juri dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komisariat Malang Raya, Sulis Rochayatun menjelaskan bahwa penilaian dalam babak final meliputi tiga aspek yaitu argumen yang disampaikan itu harus benar dan bersumber atau by data (matter), anggota tim harus bekerjasama agar penyampaian dari masing-masing anggota tim connect dan tidak malah bertentangan (methode) dan juga etika serta tata cara menyampaiakan pendapat ataupun saat berdebat (manner).
“Kami bersyukur dengan pelaksanaan NEDC tahun ini bisa berjalan dengan baik dengan kualitas yang lebih baik. Empat tim yang masuk babak final ini Insha Allah adalah tim yang terbaik,” pungkas Sulis Rochayatun.
Dari hasil penilaian di babak final, tim dari Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil menjadi juara 1, dan di posisi juara 2 diraih oleh tim dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Sementara tim Rajawali yang berasal dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) berhasil menduduki juara 3 dan disusul tim dari Universitas Internasional Semen Indonesia sebagai juara harapan.
Selain meraih juara pertama, salah satu anggota tim dari Universitas Gajah Mada yakni Fernandi Army juga meraih piala Best Speaker. (A.Y)