Kota Malang – Meskipun cuti bersama untuk peringatan hari raya Idul Fitri tahun ini jauh lebih panjang daripada tahun sebelumnya, namun pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS yang mudik ke daerah asal ataupun masyarakat dipastikan akan tetap berjalan dengan optimal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Hendry Wahjuni yang menjelaskan bahwa sejumlah fasilitas kesehatan telah siap memberikan pelayanan kesehatan dan siaga buka 24 jam mulai libur mudik sejak H-8 hingga H+8 Lebaran sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir saat mudik lebaran nanti.
“Seluruh peserta JKN-KIS akan tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun sedang tidak berada di daerah asalnya karena sedang mudik, termasuk jika kehabisan obat yang menjad kebutuhan pasien dengan penyakit kronis. Jika tidak ingin kehabisan obat, bisa melakukan kontrol ke dokter dan mendapatkan obat sebelum berangkat libur mudik lebaran,” ungkap Hendry Wahjuni saat konferensi pers dengan media d kantor BPJS Kesehatan Cabang Malang sore hari ini, Senin (04/06).
Hendry juga mengingatkan bahwa peserta JKN-KIS juga bisa mendapatkan layanan informasi kesehatan melalui aplikasi BPJS Kesehatan yang sudah mobile sehingga mudah diakses dan digunakan.
“Kami berharap Kartu JKN-KIS dalam kondisi aktif saat melakukan libur lebaran atau mudik, sehingga jika diperlukan pemberian layanan kesehatan tidak akan terganggu akibat kartu dalam posisi Off atau tidak bisa dipergunakan dan memerlukan waktu mengaktifkan dan membayar denda,” ungkap wanita ramah ini.
Selain tanggal 15, 16 dan 17 Juni 2018, selama libur lebaran mulai H-8 hingga H+8 Kantor BPJS Kesehatan Cabang Malang akan tetap buka untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat administrasi sehingga peserta JKN-KIS dari dalam maupun luar wilayah bisa mendaatkan layanan kesehatan selama libur lebaran.
Hendry menegaskan bahwa Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di wilayah Malang Raya menyatakan kesiapannya untuk memberikan layanan bagi masyarakat selama libur lebaran.
“Namun jika terjadi keadaan gawat darurat yang membutuhkan penangan yang cepat dan tepat maka masyarakat peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir karena mereka dapat menggunakan fasilitas kesehatan baik di Faskes Tingkat Pertama ataupun Faskes di atasnya yang akan menangani peserta JKN-KIS karena sudah ada MoU dengan BPJS Kesehatan,” pungkas Hendry Wahjuni.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang yang turut hadir, Asih Tri Rachminuswantari mengatakan bahwa pelayanan kesehatan di puskesmas akan tetap berjalan seperti biasanya meskipun dengan jumlah tim yang lebih sedikit karena dilakukan secara bergantian.
“Selain tugas di puskesmas atau tempat layanan kesehatan yang lain, tim dari Dinas Kesehatan kota Malang juga harus mengisi sekitar tujuh posko mudik yang dibuka selama libur lebaran. Puskesmas tetap buka meskipun nggak terlalu ‘ngeblak’ pintunya seperti saat hari-hari normal,” ungkap Tri Asih.
Kepala Dinas Kesehatan kota Malang lebih lanjut berharap agar pola hidup saat puasa tidak langsung berubah drastis saat kewajiban puasa sudah selesai (lebaran) yang dapat mengganggu kesehatan, karena .berdasarkan catatan yang ada penyakit diabetes, darah tinggi dan diare jumlahnya meningkat saat libur lebaran.
“Kalau bisa kebiasaan sehat dengan melakukan puasa bisa terus dilanjutkan agar kesehatan bisa tetap terjaga,” harap Tri Asih R. (A.Y)